Berita Rakyat Surabaya – Kisruhnya soal pelayanan polisi dan wartawan kembali terjadi, pada hari Sabtu, (20/01). Puluhan Wartawan Surabaya mendemo kantor Mapolsek Simokerto Surabaya, terkait proses perkara penganiayaan terhadap rekan wartawan dari media cetak Berita TKP bernama Syamsul 40th yang dilakukan oleh Bos Cafe Karaoke Santoso yang terletak di jalan Kenjeran, kecamatan Simokerto Surabaya.
Lantaran menjadi korban penganiayaan rekan wartawan Syamsul melaporkan kepada pihak kepolisian setempat pada waktu lalu, namun di tengah perjalanan laporan tersebut dianggap mandek. Kedatangan mereka yang meng-atasnamakan solidaritas para kuli tinta Surabaya berbondong-bondong menanyakan proses hukum laporan dari korban rekan wartawan Syamsul yang ditangani pihak Polsek simokerto.
Kapolsek Simokerto Kompol. Masdawati menuturkan kepada sejumlah wartawan, Semua yang dilakukan oleh tim penegak hukum sudah sesuai prosedur dan normatif, namun terkait perihal anggotanya yang telah diduga mendorong dan berkata kepada korban 'saya petugas' dengan menunjukan pistol di pinggangnya.
“Itu saya dengar dari korban hari ini, adanya anggota saya yang mengancam dengan pistol akan saya tindak, kami adalah mitra anda semua. Untuk masalah penutupan atau terkait tidak punya ijin cafe karaoke Santoso, akan saya berkoordinasi dengan Disparta dan Satpol-PP Surabaya. Saya tekankan kembali Polsek Simokerto akan menindak lanjuti laporan korban dan jangan kawatir, kita netral. ” ungkapnya.
Kapolsek juga meminta kepada korban selaku juga wartawan untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian, akan kami tindak lanjuti dan percayakan dengan kami, Polsek Simokerto tidak ada keberpihakan pada siapapun, jika memang ada anggota kami yang melanggar tupoksi tetap kami tindak, saya baru tahu kalau ada anggota Reskrim Polsek Simokerto saat kejadian itu,”jelas kapolsek di hadapan awak media elektronik ataupun cetak sabtu (20/01).
Dari informasi yang di himpun dan sumber beritarakyat.co.id yang dapat dipercaya, pro dan kontra terjadi dari beberapa media yang memberitakan cafe Santoso juga berkali kali di gerebek oleh petugas namun tetap membandel.
"Ada media yang memberitakan terkait tudingan oknum wartawan yang telah melakukan penganiayaan terhadap karyawan cafe Santoso. Dan ada juga media lain yang memberitakan terkait rekan wartawan Syamsul telah di aniaya dan di hajar bos cafe Santoso," ungkap Sumber yang tidak ingin namanya ditulis, Sabtu (20/01).
Masih kata sumber ini, menariknya lagi di ketahui bahwa cafe Santoso sudah berkali-kali di gerebek oleh pihak aparat kepolisian dan Sat Pol-PP Surabaya lantaran tidak memiliki dan mengantongi beberapa surat ijin yang sah atas usahanya.
"Ada nama-nama oknum Sat-Pol PP yang mendapat atensi bulanan, ada juga oknum wartawan jika datang ke cafe Santoso mendapat preoritas pelayanan mulai dari diskon sampai gratis minum-minuman yang beralkohol," tandas sumber ini.
Perlu di ketahui imbas dari kedatangan para kuli tinta di Mapolsek Simokerto membuktikan bahwa Surabaya tidak aman dan kondusif hingga terjadi hal tersebut, diduga telah terjadi konspirasi dan campur tangan oknum-oknum yang memiliki kepentingan di cafe karaoke Santoso.
Editor : Tag
Penulis : Ade