Foto: Ratusan Jurigen Yang Berisi Jamu Angger Waras Yang Siap Edar Saat Digerebek Pihak BPOM Digudang Singopadu Tulangan Sidoarjo. |
Dari informasi yang berkembang di masyarakat dan pengakuan Kastini (35) warga Sidoarjo yang bersedia memberi keterangan kepada redaksi berita rakyat. Meski sudah pernah digerebek oleh pihak mabes polri hingga ke jajaran bawah mulai dari polda dan polres, dengan masih beroperasinya dan beredarnya jamu tersebut. Para aparat penegak hukum terkesan melakukan pembiaran terhadap masyarakatnya telah mengkonsumsi minuman herbal Jamu Angger Waras.
"Gudang yang digerebek BPOM itu sudah lama beroperasi, jangan salah pemilik usaha itu berinisial EBH panggilannya Herman. Ia juga memiliki beberapa gudang untuk mengelabuhi petugas, dulu juga digerebek mabes Polri pada tahun 2017 namun lolos dan berdamai kemudian beroperasi lagi," ujar Kastini yang mengaku mengetahui seluk beluk usaha jamu Angger Waras (25/03).
Iapun mengungkapkan jika EBH atau Herman bisa meraup keuntungan hingga milyaran rupiah dari hasil penjualan jamu Angger Waras yang sudah diedarkan kepada masyarakat luas dan memiliki 25 orang karyawan.
"Keuntungan dari hasil jual Jamu Angger Waras hingga miliyaran rupiah perbulan dan karyawan yang di pekerjakan kurang lebih 25 orang. Paska penggerebekan pihak BPOM waktu itu karyawan nya pada lari tunggang langgang," ungkap sumber ini.
Sebelumnya pihak kepala penyidikan BPOM kepada wartawan (22/03). Mengatakan paska penggerebekan gudang Jamu Herbal Angger Waras pihak nya mendapat pengaduan dan informasi dari masyarakat jika ada korban setelah mengkonsumsi Jamu Herbal Angger Waras wajahnya jadi bengkak dan perut buncit.
"Jamu Herbal Angger Waras ini dicampur dengan bahan kimia yang diduga kurang memenuhi syarat untuk di konsumsi oleh masyarakat," kata Siti Aminah saat penggerebekan gudang jamu tersebut (22/03).
Editor: Abdi
Penulis: Iva/ Kasiono
"Keuntungan dari hasil jual Jamu Angger Waras hingga miliyaran rupiah perbulan dan karyawan yang di pekerjakan kurang lebih 25 orang. Paska penggerebekan pihak BPOM waktu itu karyawan nya pada lari tunggang langgang," ungkap sumber ini.
Sebelumnya pihak kepala penyidikan BPOM kepada wartawan (22/03). Mengatakan paska penggerebekan gudang Jamu Herbal Angger Waras pihak nya mendapat pengaduan dan informasi dari masyarakat jika ada korban setelah mengkonsumsi Jamu Herbal Angger Waras wajahnya jadi bengkak dan perut buncit.
"Jamu Herbal Angger Waras ini dicampur dengan bahan kimia yang diduga kurang memenuhi syarat untuk di konsumsi oleh masyarakat," kata Siti Aminah saat penggerebekan gudang jamu tersebut (22/03).
Editor: Abdi
Penulis: Iva/ Kasiono