Berita Rakyat, Kediri - Tertangkapnya kapal asing yang mengangkut 1 ton lebih Narkoba jenis sabu-sabu di Batam oleh TNI AL beberapa waktu lalu, Rabu (7/2) telah mengagetkan semua pihak sekaligus membuka mata para stakeholders terkait seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) jika Indonesia mulai disasar bandar Narkotika kelas internasional.
Serbuan Narkoba ke Indonesia ini dikemukakan oleh para pengamat sebagai cara asing melumpuhkan kemampuan berpikir masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya.
"Selain bermuatan bisnis, mereka (bandar Narkoba) juga menyerang generasi muda kita supaya kehilangan kemampuan berpikirnya jadi ketergantungan" ungkap Prasetyo salah seorang pemerhati sosial kebudayaan asli Surabaya kepada Berita Rakyat, Rabu (14/3).
Menurutnya banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang didominasi anak muda merupakan pasar potensial bagi para pengedar Narkoba.
"Bahkan sekarang mereka sudah mulai merambah ke anak-anak pelajar dengan berbagai cara menawarkan barang haram tersebut" tambahnya lagi.
BNN sebagai salah satu institusi yang bertanggung jawab tentang penanganan Narkoba di Indonesia juga dibuat geram dengan ulah para bandar ini sehingga dalam mekanisme kerjanya BNN kerap menggandeng TNI sebagai salah satu pemukul terdepan untuk menyatakan perang melawan Narkoba. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala BNN Kediri AKBP Bunawar dalam acara sosialisasi P4GN yang diselenggarakan di Balai Kelurahan Tosaren, Selasa (13/3).
"Perang melawan Narkoba inikan siapa saja dapat berperan karena BNN tidak bisa bekerja sendiri" ujarnya.
Dirinya meminta seluruh masyarakat dan aparatur terkait ikut terlibat aktif dalam perang besar ini karena bahaya Narkoba jika didiamkan akan memperlemah ketahanan bangsa Indonesia dalam jangka panjang sehingga rentan dikuasai bangsa asing.
Penulis : Arsen