Berita Rakyat, Sidoarjo - Subdit IV Tipidter Polda Jatim berhasil membongkar
sindikat jual beli satwa dilindungi melalui media sosial dan menangkap dua pelaku
beserta 60 burung jenis langka yang siap ekspor ke Thailand di Perum Grand
Aloha, Desa Wage, Sidoarjo, Jum’at (8/4) lalu.
Kedua pelaku yang berhasil diamankan tersebut adalah
Achmad Sodikin warga Wage, Taman Sidoarjo dan Gusti Saindi Salatin warga Tambakrejo,
Waru Sidoarjo.
Menurut Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Agus Santoso,
penggerebekan berawal dari penangkapan salah seorang pelaku bernama Sodikin yang
dari tangannya berhasil disita 6 burung langka jenis Nuri berkepala hitam di
rumahnya.
Polisi kemudian mengembangkan hasil penangkapan dan
mengerucut pada salah satu rumah yang disebut sebagai gudang penyimpanan satwa
langka.
“Kami temukan rumah penyimpanan lain dan isinya banyak
sekali burung yang dilindungi” ujar Kombes Pol Agus Santoso.
Rumah yang dimaksud berada di Ental Sewu, Buduran,
Sidoarjo. Dari tempat tersebut ditemukan 7 ekor burung kakaktua jambul oranye,
26 ekor kakaktua jambul kuning, 11 ekor kakaktua jambul putih, 3 ekor kasturi
raja, 3 ekor nuri bayan, 2 ekor cendrawasih lesser dan 2 ekor cendrawasih
biasa. Secara keseluruhan semua burung langka yang ditemukan masuk kategori
Appendix 1 dan Appendix 2 yang didatangkan dari seorang pemborong di Pelabuhan
Tanjung perak, Surabaya.
Menurut keterangan yang didapat, burung-burung yang
dimaksud didatangkan dari berbagai provinsi kemudian dimasukkan jadi satu di kapal
niaga dan dikirim ke Shodikin dibantu Gusti Saindi.
Setelah disimpan di gudang penyimpanan, mereka menawarkan
satwa yang dilindungi tersebut melalui media sosial seperti Facebook dan
Twitter seharga Rp. 5 juta – Rp. 10 juta
per ekor.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KBKSD) Jatim
Nandang dalam keterangannya menyampaikan jika pihaknya sangat mengapresiasi
pengungkapan kasus tersebut. Karena ini merupakan yang terbesar dalam dua tahun
terakhir.
Lama dalam penyimpanan membuat burung-burung liar yang
dilindungi menjadi stres bahkan diantaranya ada yang terluka dan mati.
“Kami sangat menyayangkan perlakuan buruk tersebut bahkan
ada beberapa yang mati” jelasnya.
Sesuai rencana kesemua burung langka tersebut akan
dilepaskan kembali ke alamnya meskipun tidak menutup kemungkinan ada sebagian
yang ditangkar demi melindungi satwa tersebut.
Penulis : Arsen