Komariah saat di wawancarai wartawan didampingi Kuasa Hukum, Muhammad Fayyad. Foto : Ist |
Ditemui saat melapor ke Bareskrim Mabes Polri di gedung
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2018,
Komariah diwakili Kuasa Hukumnya, Muhammad Fayyad, mengungkapkan, dirinya dan
MR sempat mengantri pembagian sembako gratis.
Setelah beberapa saat, terjadi kekacauan, warga yang mengantre saling
berdesakan. MR yang semula bergandengan
tangan tangan dengan Komariah, terlepas dan terseret. Selang beberapa menit, Komariah melihat putranya jatuh dan
terinjak-injak warga yang tengah ricuh mengantri.
"Korban yang semula dalam genggaman Ibu Komariah
korban terseret orang berdesakan dan terinjak," ujar Fayyad, Kuasa Hukum
korban, di Bareskrim Mabes Polri, Rabu, 2 Mei 2018.
Berhasil menyelamatkan MR dari kerumunan, lanjut
Fayyad, Komariah langsung membawa korban
ke bawah pohonn masih di seputaran area Monas.
Ibu korban yang panik, memberi minum anaknya, namun dimuntahkan, selang
beberapa detik MR kejang-kejang. Melihat
kondisi anaknya yang serius, Komariah
lantas meminta bantuan pihak panitia.
Ironisnya, bukannya ditolong, panitia malah sama sekali tidak menggubris
Komariah.
"Sempat minta tolong panitia laki-laki disitu, tapi panitia itu malah menjawab, mohon maaf
kami sedang sibuk mengurusi ini, yang lain karena chaos jadi enggak
bisa, cari lain" imbuh Fayyad, menirukan keterangan Komariah saat laporan.
Beruntung ada dua
anggota TNI yang melintas, sontak saja Komariah
meminta keduanya membantu anaknya yang tengah kejang-kejang. Kedua TNI itu membawa MR ke Posko Kesehatan
di kawasan yang sama, namun karena tidak adanya peralatan medis yang
memadai, korban dilarikan ke RSUD
Tarakan menggunakan ambulan panitia.
Lebih lanjut, MR
sempat dirawat di UGD, namun pukul 04.35 WIB, dokter menyatakan korban
meninggal dunia.
"Di ruang
PICU, sampai pukul 4.35 dokter menyatakan korban meninggal," ujarnya.
Fayyad juga
menuturkan, dalam waktu dekat dirinya akan mendatangi RSUD Tarakan, karena dalam
surat kematian korban, dokter RSUD tak mencantumkan penyebab kematian
korban.
"Tidak disampaikan
penyebabnya, justru saya mau ke RSUD Tarakan untuk menemui direktur RSUD
terkait surat kematian korban,” pungkas Fayyad.
Penulis : Ivana
Editor : Setiawan