Foto: Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko & Mayjen TNI I Made Sukadana Berjabat Tangan Kepada Jajaran Yang Hadir Saat Upacara Apel Gabungan.
Berita Rakyat Surabaya - Setelah menyerahkan tongkat kepemimpinan Pangdam V/Brawijaya, kali ini, Mayjen TNI I Made Sukadana, S. Ip secara resmi menyerahkan kursi kepemimpinan Komandan Garnisun Tetap (Dangartap) III/Surabaya kepada Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M. D. A.
Acara serah terima jabatan (Sertijab) yang berlangsung di lapangan Makodam V/Brawijaya, Rabu, 26 April 2017 berlangsung dengan penuh rasa khidmat.
Dalam amanatnya, Mayjen TNI I Made Sukadana S. Ip mengatakan, berdasarkan surat keputusan tertanggal 31 Maret 2017, dirinya menyatakan secara resmi telah menyerahkan jabatan Pangdam V/Brawijaya dan Dangartap III/Surabaya kepada Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko M. D. A.
“Sebentar lagi saya akan memasuki masa pensiun, atas nama pribadi dan keluarga, saya mengucapkan terima kasih banyak dan dukungan yang telah diberikan selama ini,” kata lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982 itu.
Selama dirinya menjabat sebagai Dangartap sekaligus sebagai Pangdam V/Brawijaya, ia menilai jika kebersamaan yang dimiliki masyarakat Jawa Timur sangatlah luar biasa.
“Bisa kita lihat selama setahun ini, hiruk pikuk diluar Jawa Timur tidak terjadi disini. Saya harap, situasi kondusif ini bisa terus terjaga dengan baik,” kata Perwira Tinggi tersebut.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko M. D. A. menambahkan, sertijab yang dilakukan saat ini merupakan salah satu bagian dari proses pembinaan organisasi.
Mantan Kasdam V/Brawijaya pada tahun 2014 itu menambahkan, selama mengemban tugas sebagai Dangartap III/Surabaya, dirinya akan terus melanjutkan semua kebijakan maupun koordinasi antara jajaran TNI, Polri dan instansi lain yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
“Apa yang sudah dilakukan oleh pejabat lama sudah terbukti. Itu tentunya akan terus kami lanjutkan seraya berusaha untuk terus berperan aktif dalam pembangunan serta mengatasi persoalan-persoalan rakyat di wilayah ini,” tutup lulusan Akmil tahun 1987 dari kecabangan Kavaleri itu (At/pen).