Foto : Para Empu muda sedang menunjukan salah satu keris peninggalan leluhur. |
Berita Rakyat, Surabaya. Gelar pameran keris peninggalan leluhur oleh Dewan Kesenian Jawa Timur , pada Selasa, (01/012/2020). Jatim Art Form kali ini tema yang diusung Dewan Kesenian Jawa Timur, berharap mampu meningkatkan nilai kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Bekerja sama dengan para komunitas pelestari dan pecinta keris dari setiap kota yang ada Jawa Timur, dan mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat luas yang yang hampir tergerus oleh zaman.
Seperti yang di sampaikan Nono Ketua dewan Kesenian Jawa Timur kepada wartawan, budaya lestari keris adalah contoh budi daya yang luhur hampir terlupakan.
"Pameran ini diadakan untuk memperkenalkan kembali barang peninggalan leluhur kepada generasi penerus yakni masyarakat luas," ungkapnya.
Masih kata Nono, memberikan edukasi tentang peninggalan zaman peradaban nenek moyang, sekaligus memberikan sertifikat kepada empu-empu keris termuda dari kota Sumenep Madura Jawa Timur.
"Rizki yang berusia 13 tahun, salah satu empu untuk penerima sertifikat yang bertuliskan aksara jawa," pungkasnya.
Sementara itu, ketua penyelenggara kegiatan sekaligus Presidium dan ketua kordinator Taufik menyampaikan kepada berita-rakyat.co.id. Jika pameran keris ini, juga termasuk menjaga dan melestarikan peninggalan para leluhur terdahulu.
"Bukan hanya keris saja yang akan dipamerkan dalam acara ini, termasuk benda-benda pusaka lainnya akan dipamerkan," ujar Taufik.
Ditambahkan Agus, yang merupakan salah satu peserta pameran keris dan juga seorang kolektor pusaka. Dirinya menuturkan jika dalam acara ini, juga akan memamerkan beberapa keris pusaka.
"Termasuk jenis keris Junjung Derajat yang lagi di gandrungi oleh para pecinta keris," kata Agus disela puncak acara.
Kegiatan pameran keris dan pusaka lainya, dari pantauan sekitar tampak para pengunjung pameran sangat antusias untuk mengenal keris-keris zaman dahulu. Mulai dari keris Pasuruan, Blitar, Kediri, Sumenep, Madiun, Malang, dan masih banyak lagi dari pulau Jawa Timur.
Mereka yang dianggap sebagai empu menunjukan keahliannya dalam membuat warangka (sarung keris) hingga melakukan pemijatan dengan bahan-bahan khusus juga di praktekan dalam acara tersebut.