Foto: Lokasi Posko Pengaduan Yang Didatangi Polisi dan Pihak kecamatan Serta Kelurahan Tambak Wedi Surabaya.
Berita Rakyat Surabaya - Adanya posko pengaduan warga Tambak Wedi yang didirikan ahli waris H. Badrul Munir (almr) dan dipasang bener bertuliskan POSKO PENGADUAN WARGA TAMBAK WEDI disinyalir membuat para kroni-kroni mafia tanah resah. Tidak hanya itu tulisan di bener yang di pasang pihak ahli waris nampak tertulis AWAS MAFIA TANAH ... !! (Berkeliaran Ditambak Wedi). Hal ini terbukti atas bener dan posko yang nampak diarea sengketa, tadi pagi pukul 11.00 Wib. Selasa (13/06). Diduga resah hingga mengerahkan sejumlah personil anggota polisi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Senada disampaikan H.Talib dari pihak ahli waris H.Badrul Munir (almr) paska kedatangan sejumlah anggota polisi bersama pihak Satpol PP kecamatan dan pegawai kelurahan Tambak Tedi Surabaya, ke posko pengaduan hingga pihak kepolisian memeriksa dan menggeledah sejumlah pihak ahli waris.
"Ya tadi ada sejumlah anggota kepolisian dari polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bersama pihak kecamatan dan kelurahan Tambak Wedi. Kedatangan mereka mempertanyakan adanya posko dan bener yang dipasang pihak ahli waris,"pungkas H.Talib yang merupakan warga Tambak Wedi dari pihak ahli waris.
Lanjut H.Talib, namun justru saya digeledah dan diperiksa oleh anggota polisi hingga meminta identitas saya. Ini kan ya aneh..?? saya itu warga tambak wedi. Salah saya apa !! kok jadi sasaran polisi. Terang H.Talib (13/06).
Foto: Suasana Kedatagan Sejumlah Polisi Diposko Pengaduan Dalam Melayani Melindungi dan Mengayomi Masyarakatnya.
Tidak hanya H.Talib sejumlah pihak atau warga yang berada di lokasi posko pengaduan tersebut ikut terimbas di geledah dan diperiksa. Yang lebih ironisnya lagi, ada salah satu anggota polisi mengancam akan membawa H.Talib ke kantor polisi.
"Saya diperiksa KTPnya dan digeledah namun saya tidak terbukti bersalah dan saya benar-benar tidak bawa sajam atau barang terlarang. Bahkan saya juga di ancam di bawa kekantor polisi," ujar H.Talib kepada berita rakyat.
Sementara itu salah satu anggota polisi yang diperintahkan ke lokasi tenda posko pengaduan kepada wartawan menuturkan secara singkat, "Saya hanya melakukan perintah atasan guna mendata saja, sebab ada laporan dari kecamatan dan kelurahan Tambak Wedi," singkatnya.
Nampak jelas dari kedatangan baju coklat ini di posko pengaduan warga tambak wedi, para mafia-mafia tanah yang berkedok dilingkungan birokrasi pemerintahan semakin resah dengan adanya posko dan bener yang terpasang. Dari hasil investigasi berita rakyat diduga para mafia tanah yang terlibat atas lenyapnya tanah milik H.Badrul Munir (almr) pada belingsatan dan ketakutan hingga meminta batuan aparat Kepolisian Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga warga yang berada dilokasi merasa ketakutan akibat kedatangan polisi di posko pengaduan. Lebih jelasnya para mafia tanah tambak wedi menunjukkan taringnya dengan meminta bantuan kepolisian untuk menakuti warga dan pihak ahli waris (At).
"Ya tadi ada sejumlah anggota kepolisian dari polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bersama pihak kecamatan dan kelurahan Tambak Wedi. Kedatangan mereka mempertanyakan adanya posko dan bener yang dipasang pihak ahli waris,"pungkas H.Talib yang merupakan warga Tambak Wedi dari pihak ahli waris.
Lanjut H.Talib, namun justru saya digeledah dan diperiksa oleh anggota polisi hingga meminta identitas saya. Ini kan ya aneh..?? saya itu warga tambak wedi. Salah saya apa !! kok jadi sasaran polisi. Terang H.Talib (13/06).
Foto: Suasana Kedatagan Sejumlah Polisi Diposko Pengaduan Dalam Melayani Melindungi dan Mengayomi Masyarakatnya.
Tidak hanya H.Talib sejumlah pihak atau warga yang berada di lokasi posko pengaduan tersebut ikut terimbas di geledah dan diperiksa. Yang lebih ironisnya lagi, ada salah satu anggota polisi mengancam akan membawa H.Talib ke kantor polisi.
"Saya diperiksa KTPnya dan digeledah namun saya tidak terbukti bersalah dan saya benar-benar tidak bawa sajam atau barang terlarang. Bahkan saya juga di ancam di bawa kekantor polisi," ujar H.Talib kepada berita rakyat.
Sementara itu salah satu anggota polisi yang diperintahkan ke lokasi tenda posko pengaduan kepada wartawan menuturkan secara singkat, "Saya hanya melakukan perintah atasan guna mendata saja, sebab ada laporan dari kecamatan dan kelurahan Tambak Wedi," singkatnya.
Nampak jelas dari kedatangan baju coklat ini di posko pengaduan warga tambak wedi, para mafia-mafia tanah yang berkedok dilingkungan birokrasi pemerintahan semakin resah dengan adanya posko dan bener yang terpasang. Dari hasil investigasi berita rakyat diduga para mafia tanah yang terlibat atas lenyapnya tanah milik H.Badrul Munir (almr) pada belingsatan dan ketakutan hingga meminta batuan aparat Kepolisian Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga warga yang berada dilokasi merasa ketakutan akibat kedatangan polisi di posko pengaduan. Lebih jelasnya para mafia tanah tambak wedi menunjukkan taringnya dengan meminta bantuan kepolisian untuk menakuti warga dan pihak ahli waris (At).