Berita Rakyat Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian memberikan berbagai alasan mengapa memilih Irjen Idham Azis sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Muhammad Iriawan. Yang Iriawan kini menempati posisi baru sebagai Asisten Operasi (Asops).
"Penggantinya Pak Iriawan adalah Pak Idham Azis, kenapa Pak Idham Azis, beliau orang lama di Jakarta dari letnan dua dinasnya di Jakarta di Depok, Kasat Reserse di Depok, kemudian pernah di Metro Jaya di Reserse, saya katakan kawakan," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/7) dilansir dari merdeka.com.
Sebelum menjadi sebagai Kasat Reserse di Polda Metro Jaya dan di Depok, Jawa Barat, Idham menjadi wakil Tito. Saat itu Tito menjadi Kasat Serse.
"Dulu pernah di reserse umum, pernah jadi wakil saya juga waktu saya sebagai kasat reserse, dia wakasatnya," ungkap orang nomer satu di tubuh polri ini.
Selain pernah menjabat di Reserse, Idham juga pernah bertugas di Detasemen Khusus (Densus), dan bertugas di Poso bersamaan dengan Tito.
"Pernah menjadi Satgas Densus, Wakadensus. Dia operasi di Poso juga. Saya tahu persis karena yang bersangkutan adalah wakil Kasatgas, saya Kasatgas waktu hampir dua tahun di Poso," tuturnya.
Tito juga menyebut bahwa Idham pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat sampai menjadi Kapolda Sulawesi Tengah pada tahun 2016 yang sebelumnya dijabat oleh Komjen Ari Dono Sukmanto (sekarang Kabareskrim).
"Kemudian pernah jadi Kapolres Jakarta barat, pernah jadi Direktur Reserse Polda Metro Jaya, jadi pernah di daerah konflik, Kapolda Sulteng Operasi Tinombala," ujarnya.
Itulah yang menjadi alasan Tito memilih Idham sebagai Kapolda Metro Jaya. Tito mengaku tidak meragukan lagi kemampuan Idham.
"Saya sangat tidak ragu dengan kemampuannya dalam menangani Jakarta nantinya," tandas Tito (*).