Foto: Gus Ipul Menghadiri Pengajian bersama kader Muslimat NU Jombang
Berita Rakyat Jombang - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak kader Muslimat NU ikut menjaga dan merawat ketersediaan air di dalam tanah, Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk nomor dua terpadat di Indonesia, maka menjaga air merupakan langkah yang harus dilakukan semua pihak termasuk Muslimat NU.
"Untuk itu saya minta Muslimat ikut membuat resapan air dengan membuat lubang di depan rumah masing-masing. Lubang resapan atau biopori ini cukup sederhana lebar 12cm kedalaman satu meter kemudian dimasukki sampah organik bekas-bekas masak dan ditutup, cara ini dapat meresap air," kata Gus Ipul ketika menghadiri Pengajian rutin Selasa Pahing yang digelar Muslimat Cabang Jombang di Candi Mulyo Jombang, Selasa (28/3) sore.
Menurut Gus Ipul, banyak masalah di tengah masyarakat yaitu ancaman banjir dan sampah. Padahal dengan membuat biopori maka air bisa meresap serta sampah bisa dimanfaatkan di dalam lubang-lubang biopori.
"Jadi dengan biopori sebenarnya bisa mengurangi banjir serta sampah bisa masuk ke biopori dan jadi kompos untuk pupuk," kata Gus Ipul.
Selain menjaga air, Gus Ipul juga mengajak Muslimat ikut mensosialisasikan kesadaran akan pentingnya gizi. “Salah satu penyebab gizi buruk karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang gizi. Mereka mayoritas mampu mencukupi gizi, tapi karena kurang mengetahui perihal gizi akibatnya kasus gizi buruk masih kita temui," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga mengapresiasi majelis pengajian yang digelar Muslimat.
"Ada tiga hal yang diharapkan dalam majelis ini, yaitu pertama ditambah ilmunya. Majelis seperti ini juga yang membuat Jatim maju, karena melalui pengajian, yang hadir diajak memahami segala hal yang berkaitan dengan agama, sekaligus urusan dunia. Sehingga selamat dunia sampai akhirat," kata Gus Ipul.
Selain bertambah ilmu, majelis juga mengharap keberkahan sehingga bisa menambah kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Majelis juga menambah kerukunan baik antar keluarga, antar masyarakat, rukun sesama umat manusia maupun antar bangsa, sehingga dapat hidup dengan tenang,” ujarnya (AT).