Berita Rakyat Kediri - Hari Raya Paskah bakal berlangsung hari minggu besok, dan kesiagaan sudah mulai terlihat di berbagai tempat maupun ruas-ruas jalan strategis, terutama lokasi-lokasi yang dianggap harus menjadi prioritas.
Kodim 0809/Kediri bersama Polres Kediri, Polresta Kediri, Satpol PP Kota Kediri, Satpol PP Kabupaten Kediri dan Subdenpom Kediri, saling bekerjasama guna menjadikan Kediri kondusif, jumat (14/04/2017)
Pasi Ops Kodim Kediri, Kapten Arm Nur Solikin, menjelaskan kepada berita rakyat secara garis besar, pengamanan yang dilakukan Kodim Kediri ,tidak mengenal satu fokus saja, melainkan merata ke setiap sudut gereja maupun tempat-tempat yang dianggap menjadi penghubung lintas kota maupun lintas provinsi.
"Pengamanan yang melibatkan Koramil jajaran Kodim Kediri sendiri, menerjunkan 138 orang, sedangkan khusus untuk patroli gabungan antara TNI, Polri dan Satpol PP, Kodim Kediri menurunkan 5 orang." Tuturnya.
Untuk patroli gabungan TNI, Polri dan Satpol PP, lokasi-lokasi yang dituju antara lain alun-alun Kota Kediri, Masjid Agung Kota Kediri, Gereja St.Maria Lourdies yang berada di Desa Puh Sarang Kecamatan Semen, GBI Getsemani yang berada di Kelurahan Balowerti, GKI Kediri yang berada di Kelurahan Pocanan, Gereja St.Vincentius yang berada di Jl.Veteran, Taman Sekartaji, Gereja St.Yoseph yang berada di Kelurahan Ngadirejo dan GKJW Kediri yang berada di Jl.Diponegoro.
"Sedangkan patroli gabungan Koramil dan Polsek yang tersebar di Kota dan Kabupaten Kediri, memprioritaskan fasilitas umum dan tempat ibadah, tetapi ada beberapa Koramil atau Polsek yang juga memprioritaskan obyek vital, seperti Bendungan Watu Turi, Terminal Tunglur yang berada di Kecamatan Badas dan monumen SLG yang terletak di Kecamatan Ngasem." Nur Solikhin.
Sebagaimana instruksi dari Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), Kediri harus aman dan kondusif, bebas dari gangguan tindak intoleransi maupun tindak anarkis, bahkan yang lebih ekstrim lagi ialah tindak terorisme. Secara umum, warga Kediri sangatlah majemuk, dan tidak dapat dipungkiri, banyak perbedaan ditengah-tengah masyarakat, tetapi perbedaan itu tidak berarti apa-apa, karena kuatnya semangat saling menghargai dan saling menghormati, terlebih di Kediri ini juga terdapat FKUB (Forum Kerukunan Antar Umat Beragama) yang bisa menjembatani seluruh umat beragama yang hidup berdampingan di Kediri. (At/Penrem).