Berita Rakyat Surabaya - Nasib apes dialami Zainul Arifin (22) warga Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah Bangkalan Madura yang kos di jalan Kedondong III Surabaya. Dirinya tertangkap warga setelah melakukam pencurian burung kacer dirumah Sidik (41) warga Jagir Wonokromo 42 Surabaya. Yang lebih menyakitkan, Zainul ditinggal kabur rekannya, SA yang kini masih DPO.
Kejadian apes itu bermula saat Zainul dan SA berboncengan menggunakan motor SA untuk mencari sasaran, Jum'at (6/10) dini hari. Sesampainya di jalan Jagir Wonokromo, keduanya melihat burung yang sedang diletakkan pemiliknya di teras rumah. Meskipun di lantai dua, Zainul yang saat itu menjadi eksekutor tetap nekat naik dengan memanjat dinding pagar rumah korban. Mendengar ada suara gaduh di atap sengnya, korban kemudian terbangun dan keluar.
"Saat keluar, korban sudah melihat satu tersangka dan sangkar burung di lantai satu rumahnya. Kemudian korban teriak maling dan didengar warga yang langsung berhamburan keluar," terang Kapolsek Wonokromo, Kompol I Gede Suartika, Senin (9/10) siang.
Saat mendengar teriakan itu, SA langsung menggeber kendaraannya dan meninggalkan Zainul di lokasi. Warga yang geram langsung menghajar Zainul sebelum akhirnya unit reskrik Polsek Wonokromo datang mengevakuasi pelaku.
"Pelaku sempat dihajar massa, kemudian anggota kami yang dapat laporan segera ke lokasi. Beruntung nyawa pelaku dapat diselamatkan dan kami bawa ke mapolsek beserta barang buktinya," imbuh Suartika.
Sementara itu, Zainul mengaku sudah sering melakukan pencurian burung dan baru kali ini tertangkap. Burung hasil curian itu dilempar Zainul ke pasar burung Kupang dengan harga relatif sesuai dengan jenis burungnya.
"Iya mas, sering. Hasilnya gak mesti, antara 600 ribu - 1 juta. Saya nganggur, suka main perempuan jadi terpaksa nyuri," aku Zainul yang sudah lama tak bekerja ini
Akibat perbuatan pelaku kini mendekam di sel jeruji besi kantor Polsek Wonokromo Surabaya, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak yang berwajib (at).