Setelah Jember masih ditetapkan masuk kategori level 3 dan masuk zona merah terkait covid-19, Bupati H. Hendy Siswanto dan Wabup Gus Firjaun terus bergerak menemui warga yang Isoman di lingkungan Krajan Kelurahan Banjarsengon Kecamatan Patrang Jember, Selasa 10/8/2021.
Meskipun harus masuk lorong padat penduduk, namun tak mengurangi semangat demi Jember bebas covid-19.
Pantauan media ini saat acara, Bupati dan Wakil diterima Camat Patrang, Ir. Rofiq Sugiarto, Lurah Banjarsengon, Abdul Majid Ashari, PLT, Dishub Siswanto, PLT, Kadikes, Lilik Pratiwi, perwakilan Kodim dan Polres, Lurah sekec- Patrang dan undangan yang tak bisa kita sebutkan nama satu persatu.
Camat Patrang Ir. Rofiq Sugiarto usai, memberikan paparan kepada Bupati dan Wabup serta undangan, dilanjutkan dengan menyaksikan warga yang melakukan Swab. Bahkan sambil menghibur warga dan selanjutnya Belusukan kepada warga yang Isoman padat penduduk.
Bupati Hendy Siswanto didampingi Wabup Gus Firjaun Barlaman kepada sejumlah Media mengungkapkan, ini memasuki hari ke 6 dari 7 hari berturut turut ditiga Kecamatan kota Yakni, Patrang, Sumbersari dan Kaliwates. Ini adalah PPKM berbasis hulu untuk pencegahan yang dipimpin pak Camat beserta Lurah dan perangkat, Puskesmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, perangkat RT/ RW menjadi satu.
"Mereka mendatangi warga yang isolasi mandiri dan memberikan bansos berupa sembako, ada tempat Swab warga disekitar lokasi kegiatan yang dipandu langsung dengan Bu Kadinkes. Dan selanjutnya melakukan tresher. Apabila ada yang positif akan isolasi mandiri dirumah yang bersangkutan, kalau isolasi terpusat tempatnya di hotel Kebonagung dan Jsg." terangnya.
Menurutnya, juga kita informasikan kepada masyarakat Jember , bahwa Jember ini masih zona merah dan masih tinggi, meskipun level 3 Jember ini masih nomer 2 dari 39 kota setelah Surabaya. Jadi tujuannya semua ini untuk menurunkan kasus. Ada 150 yang positif, 17 meninggal dunia dan juga banyak yang sudah sembuh sekitar 50 an orang.
"Namun demikian, Kalau bisa yang positif berkurang, dan yang meninggal angkanya menurun serta.yang sembuh semakin bertambah banyak. Itu harapannya." ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk evaluasi masih belum dan segera akan kami lakukan, dan perpanjangan ini mulai tanggal 9 hingga tanggal 19/8/2021. Meskipun level 3 ini masih zona merah. Mohon bantuan untuk masyarakat dan kerjasamanya agar segera menjadi level 2. Kalau sudah level 2 agak bisa longgar dan bisa berjualan.
"Untuk bisa level 2 itu ada hitungan sendiri dari pusat, kita juga memiliki hitungan sendiri dan ada dasarnya, semoga Jember ini segera kembali normal." pungkasnya.
Sementara terpisah, Lurah Banjar Sengon, Abdul Majid Ashari mengatakan, warga kami yang melakukan isolasi mandiri semua ada 8 orang warga, kalau bulan Agustus ini yang terkonfirmasi hanya 1 orang. Apabila estimasinya 14 hari dari terkonfirmasi maka sisa tujuh hari, maka kami pastikan bulan Agustus ini yang terkonfirmasi 1 orang warga, jadi akan menjadi Zero atau Ijo royo royo.
"Artinya, tidak ada lagi yang melakukan Isolasi mandiri, kalau tidak ada laporan baru yang terkonfirmasi covid-19." tandasnya.
Lebih jauh dia menuturkan, sebenarnya untuk wilayah Banjar Sengon ini, tak terlalu tinggi terkait covid -19, karena warga pola hidupnya tidak terlalu mobil aktifitasnya. Selain itu juga masyarakatnya masih patut kepada pemimpin atau orang yang dianggap tokoh dan yang memiliki pengaruh kepada warga.
"Jadi kami merangkul tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, Ibu ibu PKK, kelompok pengajian, stack holder, satgas dan sebagainya. Kita berikan sosialisasi, melakukan yustisi dengan membagikan masker kepada warga." imbuhnya.
Masih dikatakan, sebenarnya pandemi ini pada bulan Juli yang agak boming, dan ketika memasuki bulan Agustus sudah agak berkurang sekali. Insha Allah pada bulan Agustus ini sudah tidak ada lagi yang terkonfirmasi, kalau tidak ada laporan lagi.
Pihaknya berharap, masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan, jangan percaya dengan berita hoax diluar, yang bisa menimbulkan daya imun menurun, sehingga mengakibatkan sakit dan merugikan diri sendiri. Termasuk kegiatan nikahan agar ditahan dulu, hingga betul betul sudah masuk level 3 menuju level 2 dan 1, masyarakat kembali normal melakukan kegiatan.
Penulis : ROL