Berita Rakyat, Bantaeng. Merasa dibohongi dan ditipu oleh oknum yang menjanjikan dirinya bisa diterima bekerja di PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia tanpa tes, Nurlinda, warga Kp. Paranga, Desa Pa'bentengang, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, menemui Comdev PT. Huadi, Syamsul Maarif S.E di tribun pantai seruni. Jum'at malam, 24 September 2021.
Dihadapan Comdev PT. HNAI, Nurlinda menjelaskan secara detail bagaimana dirinya melakukan pembayaran kepada oknum perempuan ber-inisial (R) agar diterima bekerja di PT. Huadi.
"Saya disuruh bayar 4,5 juta oleh Ibu (R)," ungkap Nurlinda dihadapan Comdev.
Nurlinda menjelaskan bahwa uang sebesar 4,5 juta dengan rincian 500 ribu adalah uang pendaftaran dan 4 jutanya adalah uang jaminan lulus masuk bekerja di Huadi tanpa tes.
"Bulan Juli 2021, Ibu (R) meminta uang ke saya dan katanya Ibu (R) buat mengurus berkas di Huadi. Lalu saya ke rentenir pinjam 5 juta dan diberi 4.5 juta. Pinjaman saya itu dipotong 500 ribu. Lalu uang sebesar 4,5 juta dari rentenir itu saya berikan ke orang yang ditunjuk Ibu (R) dan saya dijanji sama Ibu (R) akan masuk bekerja di Huadi pada awal bulan September 2021 ini. Namun kenyataannya sampai sekarang, saya tidak juga dipanggil oleh perusahaan untuk bekerja," jelasnya.
"Sekarang ini saya bingung, masalahnya uang pinjaman di rentenir itu saya janji kembalikan dengan bunganya di bulan September ini setelah saya terima gaji pertama dari Huadi," ungkapnya.
Nurlinda menambahkan bahwa dirinya bersama beberapa teman lainnya dari Desa Pa'bentengang berjumlah 14 orang yang ingin bekerja di Huadi itu rata-rata membayar antara 4.5 juta hingga 5 juta kepada Ibu (R) melalui orang yang ditunjuknya.
Mendengar penjelasan dari Nurlinda, Comdev PT. HNAI, Syamsul Maarif S.E merasa kaget.
"Jadi kamu bayar 4,5 juta kepada (R) untuk bisa diterima bekerja di Huadi?," tanya Pak Iif, sapaan akrab Comdev PT. HNAI.
"Iya Pak," jawab Nurlinda.
"Kamu sudah melapor di Polres Bantaeng untuk masalah ini?," kembali Pak Iif bertanya.
"Sudah Pak. Bersama beberapa teman tadi sore, saya ke Polres Bantaeng melapor," jawab Nurlinda.
Comdev lalu mengambil Hp-nya dan membuka galeri foto lalu memperlihatkan sebuah gambar kepada Nurlinda.
"Kamu kenal dengan orang yang di foto ini?," tanya Pak Iif.
"Iya Pak. Saya kenal dengan dia. Dia itu namanya (D), dan dia itu suaminya Ibu (R). Mereka menemui saya dan teman-teman lalu meminta sejumlah uang untuk diserahkan (dikumpulkan) ke satu orang yang ditunjuknya dan menyampaikan ke kami ada jaminan bisa masuk bekerja di Huadi tanpa tes," jawab Nurlinda.
Menutup tanya-jawab dengan Nurlinda (korban penipuan menggunakan modus perekrutan calon tenaga kerja di Huadi), Community Development (Comdev) PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia, Syamsul Maarif S.E menyampaikan kepada Nurlinda bahwa untuk masalah ini dan kamu sudah melapor ke polisi, kami dari Huadi menunggu hasil penyelidikan Polres Bantaeng.
"Saya dari PT. Huadi berharap agar oknum pelaku yang melakukan penipuan dengan modus perekrutan calon tenaga kerja di Huadi ini segera ditangkap dan diproses hukum," harap Comdev.
Penulis : Izzack