Pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana (Destana) |
Berita Rakyat, Ngawi. Guna memaksimalkan upaya pengurangan resiko bencana yang responsif, selain langkah cepat penanganan saat terjadi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim juga pro aktif melakukan upaya penguatan kapasitas masyarakat melalui pembentukan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) berbasis Masyarakat yang lebih produktif dan profesional.
Hari ini, Selasa (7/3/2023) BPBD Jatim targetkan dua daerah sebagai sasaran pembentukan Destana, yaitu Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blitar, yang notabene dua Daerah tersebut memiliki potensi rawan bencana banjir dan longsor.
Di Kabupaten Ngawi, lokasi kegiatan Destana bertempat di Desa Tawangrejo Kecamatan Ngrambe. Sementara di Kabupaten Blitar ditempatkan di Desa Bacem Kecamatan Sutojayan.
Hadir sekaligus membuka acara tersebut Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, didampingi Kabid PK, Andhika N Sudigda.
Turut hadir pula Kalaksa BPBD Kabupaten Ngawi, Prila Yuda Putra, Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto, Forkopimcam setempat serta Kades Tawangrejo, Eko Setiawan.
Dalam sambutan selamat datang, Kades Tawangrejo Eko Setiawan dan Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto, menyampaikan terimakasih atas penunjukan Desa Tawangrejo sebagai lokasi Destana.
Sebab selama ini, lanjutnya, Tawangrejo memang memiliki ancaman bencana tanah longsor, seperti, 4 Desa lain di wilayah Kecamatan Ngrambe.
Pada kesempatan yang sama, petinggi BPBD Jatim, Kalaksa Gatot Soebroto menyampaikan terimakasih atas keterlibatan semua pihak hingga proses pembentukan Destana di Tawangrejo bisa berlangsung.
Orang nomer satu di BPBD Jatim ini berharap, dengan menjadi Destana, segenap elemen masyarakat di Desa Tawangrejo bisa semakin tangguh dan siaga dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Terpisah, pembentukan Destana di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan Blitar, hadir mewakili Kalaksa BPBD Jatim, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya, Sriyono.
Dalam pembentukan Destana ini, para peserta di masing-masing desa akan dikenalkan berbagai materi kebencanaan oleh para fasilitator dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim.
Diantaranya, terkait tentang Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana, Kajian Risiko Bencana (KRB), Rencana Penanggulangan Bencana, SOP Peringatan Dini, Evakuasi, Rencana Kontinjensi dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).
Untuk diketahui, diakhir pelatihan masing-masing Desa nantinya juga akan dibentuk FPRB tingkat Desa.