Tengah Kalaksa BPBD Jatim (Gatot Soebroto), kanan Staff, Kiri baju hitam Ancila (Koordinator SS Jatim |
Berita Rakyat, Surabaya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, bekerjasama dengan "Siap Siaga", sebuah program kemitraan Indonesia - Australia yang Eksistensinya pada kesiapsiagaan, menggelar kegiatan Lokakarya bertema Penyusunan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB) Provinsi Jawa Timur, di Kampi Hotel Tunjungan Surabaya, Jl. Taman Apsari No. 3-5 Embong Kaliasin Surabaya, sejak Selasa (28/3/2023) hingga Rabu (29/3/2023).
Lokakarya ini di hadiri oleh sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Jatim, diantaranya BPBD Jatim, Dinas Sosial Jatim, BAPPEDA Jatim, Dinas PU SDA dan Bina Marga Jatim, DP3AK Jatim dan OPD lainnya. Serta Potensi Relawan diantaranya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Jatim, Tagana Jatim dan Potensi lainnya, dan unsur TNI dan Polri.
Hadir pula sekaligus membuka kegiatan tersebut Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Pada kesempatan itu Gatot menyampaikan akan pentingnya dokumen RPKB.
"Serta pentingnya penanganan bencana dengan melibatkan multi pihak" kata orang nomer satu di BPBD tersebut.
Kepada para peserta Lokakarya Gatot menghimbau bahwa hendaknya kegiatan tersebut dapat diikuti dengan seksama dan sungguh-sungguh. "Karena nantinya apa yang terproduksi dari kegiatan ini akan menjadi dokumen bersama untuk penanganan kedaruratan, khususnya di wilayah Jawa Timur" pungkasnya.
Sejatinya kegiatan tersebut digagas oleh Siap Siaga (SS), yang kemudian didukung secara maksimal oleh BPBD Jatim. Melalui nara sumber tunggal Yugyas, dibantu oleh dua tenaga fasilitator dari FPRB Jatim.
Kegiatan ini berfokus pada tujuan eksklusifnya yaitu terwujudnya Dokumen RPKB yang partisipatif, dengan melibatkan peran multi pihak secara aktif.
Karenanya, materi yang disajikan sejak hari pertama hingga kedua, mengupas tuntas tentang mekanisme Penyusunan RPKB di Jawa Timur.
Hal ini diakui Ketua FPRB Jatim yang akrab disapa Mbah Dharmo. Kepada awak media Ia mengatakan, "Penyusunan Dokumen RPKB Jawa Timur merupakan sebuah kebutuhan dalam rangka respon Kedaruratan secara cepat, tepat dan akurat, yang melibatkan peran para pihak sesuai dengan tupoksi masing-masing pihak itu sendiri" ucapnya.
Menurutnya, pada sisi lain kegiatan tersebut merupakan langkah kongkrit dalam upaya memberdayakan kemampuan para pihak secara Pentahelix.
Ditengah rutinitasnya menjalankan Ibadah Puasa, acara tersebut berjalan sesuai tatanan acara yang disusun rapi oleh Panitia Pelaksana. Salah satu sesi yang membangkitkan gairah para peserta adalah sajian Diskusi menentukan Strategi.
Pada sesi ini peserta dibagi menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan berbagai instansi dan OPD. Dimana tiap Kelompok disuguhi bahan diskusi yang berbeda. Diantara menentukan Strategi Anggaran, Strategi penentuan Status bencana, Strategi pengamanan kelompok rentan dan sejumlah strategi lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang mendokumentasikan tentang Logistik, evakuasi, Dapur Umum dan seterusnya.
Didampingi oleh Fasilitator kompeten, rangkaian diskusi kelompok tersebut dapat dilalui dengan perfect.
Informasinya, seluruh hasil pada kegiatan tahap pertama ini akan di Dokumentasikan oleh pihak terkait, untuk selanjutnya akan di Evaluasi pada pertemuan tahap berikutnya.
Penulis : Syaiful
Editor : Slamet
Baca juga: