![]() |
| Caption. Ilustrasi penangkapan petugas polisi sedang mengamankan terduga jaringan narkoba di parkiran lantai 3 Club Station Tujungan Plaza Surabaya. |
Berita Rakyat, Surabaya. 8 November 2025 kemaren. Dunia malam Surabaya tak lagi sunyi. Sebuah video berdurasi 30 detik yang beredar pada Sabtu malam mengungkap momen dramatis, kejadian penggerebekan senyap di area parkir Club Station lantai 3, salah satu titik paling gemerlap di kompleks Tunjungan Plaza Surabaya.
Dalam rekaman itu, tampak sejumlah pria berpakaian sipil yang diduga kuat merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, meringkus berinisial AS dan IQ.
Selain AS dan IQ, menurut sumber redaksi yang enggan disebutkan namanya, setelah kedua inisial diamankan kemudian berlanjut diamankan satu orang lagi berinisial SL.
"Tidak hanya di kalangan security, nama itu di internal Club Station dikenal sebagai jaringan beredarnya narkoba yang leluasa beroperasi di balik dentuman musik dan kerlap-kerlip lampu malam,” ujar sumber tersebut singkat, namun sarat makna. Senin (17/11/2025).
Dua inisial AS dan IQ diduga ikut terlibat peredaran narkoba yang menyusup ke ruang-ruang hiburan malam. AKP. Eko Lukwantoro Kanit II Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu dan menahan inisial SL.
"Benar, Inisial SL kami tahan. Yang lain di Tim Assessment Terpadu (TAT)," ungkap singkatnya melalui chating selulernya. (17/11/2025)
Namun sayang terkait barang bukti hasil penggeledahan AS, IQ hingga peran serta SL sampai ditahan sebagai apa, pihaknya enggan menjelaskan.
Kasus ini tersiar berawal dari rekaman video saat penggerebekan dilantai 3, dalam suara video itu sempat memperingatkan, “Hati-hati kawan, ada gerebekan di parkiran Station,” menandakan bahwa operasi berlangsung cepat, senyap, dan nyaris tak terendus publik maupun awak media.
Club Station selama ini dikenal sebagai tempat yang nyaris steril dari operasi penegakan hukum. Penangkapan ini menjadi titik balik yang mengejutkan, sekaligus membuka kembali luka lama bahwa peredaran narkoba di dunia malam bukan sekadar rumor, melainkan ancaman nyata yang terus berdenyut di jantung hiburan kota.
Penggerebekan ini menimbulkan pertanyaan yang lebih dalam, seberapa jauh jaringan narkoba telah menyusup ke ruang-ruang yang selama ini dianggap aman? Dan mengapa tempat parkiran seperti Club Station, yang selama ini tak tersentuh, justru menjadi panggung bagi praktik yang merusak masa depan generasi muda?
Surabaya, sebagai kota pendidikan dan budaya, tak boleh membiarkan ruang-ruang hiburan menjadi ladang perusakan moral. Penangkapan ini bukan akhir, melainkan alarm keras bahwa pengawasan dan penegakan hukum harus menembus batas-batas yang selama ini tabu.
Penulis : Ade
Editor : Redaksi
Baca juga:



