Berita Rakyat Surabaya – Aparat penegak hukum kurang respon dan diduga tidak memiliki upaya penindakan secara tegas atas Kasus pembunuhan yang dilatar belakangi cemburu terjadi di hall discotik STASIUN TOP TEN di lantai 6 komplek Tunjungan Palza, jl Basuki Rahmat, Surabaya (30/02).
Kasus tersebut nampaknya mengundang tanda tanya, dari infirmasi yang berkembang pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pemuda bernama Chalid algazi masih dalam proses penyelidikan Polsek Tegalsari ini terkesan ada campur tangan dari pihak Pengelola Discotik STASIUN TOP TEN.
Dikutip dari berbagai media online, Saat wartawan mendatangi TKP pada senin, malam (06/02). Tercium aroma adanya dugaan campur tangan pihak pengelola discotik, dalam kasus pembunuhan ini nampak jelas terlihat tidak adanya POLICE LINE di TKP pembunuhan, aneh..!! Malahan pihak discotik masih melakukan kegiatan dan membuka discotik terebut.
Dikonfirmasi terkait tidak adanya POLICE LINE dari pihak kepolisian ini , pihak Polsek Tegalsari masih belum memberikan komentar. Kapolsek Tegalsari saat ditemui di ruang kerjanya tidak ada ditempat .
Disisi lain, pihak discotik Station TOP TEN ketika dimintai keterangan adanya informasi yang menyebutkan bahwa meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak memasang POLICE LINE mengatakan bahwa mereka
“ saya ngak bisa memberikan statement terkait hal ini ,sebab bukan kapasitas saya untuk memberikan keterangan hal ini “ kata Odik selaku wakil manager discotik STASIUN TOP TEN.
Pria berkulit putih menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan keterangan pres saat manager yang bernama Hariyanto masuk kerja “ Besok aja ya mas, saat Manager masuk kerja. Saat ini beliaunya sedang libur” ujarnya.
Sebelumnya, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Chalid Algazi ini terjadi saat ke pelaku sedang berjoget lagi asik mendengar alunan musik Dj di hall discotik. Diketahui korban yang bernama Mustofa (24), warga jl. Sidodadi, yang terlihat oleh pelaku sedang membawa teman wanita korban di hall discotik STASIUN TOP TEN.
Pelaku yang terbakar cemburu langsung mendekati korban dan langsung menikam Mustofa disaat ramai nya pengunjung, di bagian dada dan perut sehingga korban langsung terkapar dan meregang nyawa ditempat (AT).