Berita Rakyat Surabaya – Meskipun sejumlah cafe di kota Surabaya didapati tak memiliki ijin dan sudah berkali-kali di tindak dan di operasi oleh Satuan Unit Tipiring Sabhara Polrestabes Surabaya dan Satpol PP Kota Surabaya, sampai hari ini beberapa cafe tersebut masih tetap beroperasi dan menjual minuman oplosan secara bebas.
Entah mengapa padahal cafe tersebut sudah menjadi langganan razia kepolisian, diketahui Joker Pub and Bar yang terletak dijalan Pahlawan Surabaya, serta Susana, Toko Presiden, Alexis, Millenium, Borneo dan Gandaria yang tiga terakhir berada di kawasan Embong Malang.
Foto: Cafe Borneo Dalam Kondisi Tersegel.
Seperti yang dilansir beberapa media di Surabaya, kegiatan yang digelar Minggu (22/1/2017) lalu, petugas gabungan berhasil menyita beberapa botol minuman keras berbagai jenis dan merk, dari ketujuh tempat tersebut. Bahkan dari data di lapangan, kafe Borneo, Millenium dan Gandaria menjual minuman oplosan yang jelas membahayakan pengunjung yang meminumnya.
Foto: Cafe Alexis Yang Tersegel.
"Kami menyita beberapa sempel minumannya karena memang tidak dapat menunjukan SIUP MB yang harus mereka sertakan dalam kegiatan usaha," ucap Ipda Satriyono, Kanit Tipiring, Satsabhara Polrestabes Surabaya kepada wartawan.
Meski beberapa cafe tersebut telah disegel oleh pihak Satpol PP lantaran tak memenuhi persyaratan operasional berupa izin, TDUP dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya, nyatanya tempat hiburan itu masih saja nekat beroperasi, bahkan ratusan pengunjung memadati tempat tersebut pada tiap Malam Minggu dan hari-hari biasa.
Disinggung terkait seringnya cafe-cafe tersebut menjadi langganan razia, Satriyono menyampaikan jika hal tersebut adalah kewenangan Satpol PP bersama Dinas Pariwisata Surabaya.
"Tugas kami hanya melakukan penertiban dan pengawalan kegiatan Satpol PP, namun untuk menyegel bahkan menutup tempat hiburan tersebut adalah kewenangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya dengan eksekutor Satpol PP, kami hanya mendampingi dan menertibkan saja," tambah Satriyono.
Ironis sekali disaat berita rakyat ini mendapati salah satu pengunjung cafe Borneo, mengatakan jika dirinya masih merupakan siswa sekolah di salah satu SMA di Surabaya. "Saya sedang nunggu temen mas, mau seneng-seneng aja, setiap malam minggu. Pingin Happy aja,” (25/03). Ungkap Siswa yang tak mau sebut namanya.
Tak hanya di cafe Borneo, dari pantauan dilapangan cafe Millenium, Gandaria dan Joker banyak pekerja cafe yang masih di bawah umur, hal ini terbukti peran serta pemerintah dan aparat penegak hukum masih kurang untuk menurunkan angka korban rusaknya moral anak usia produktif dan kurangnya ketanggapan peran serta keluarga pembentukan karakter anak generasi penerus, (AT).