Berita Rakyat Bojonegoro - Bertempat di aula Parama Satwika Mapolres Bojonegoro, pada hari Senin (17/04/2017) pagi tadi, sekira pukul 09.00 WIB berlangsung acara Rapat Koordinasi (Rakor) di Polres Bojonegoro. Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., M.Si yang memimpin jalannya Rakor mengajak seluruh tokoh yang hadir untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Acara yang dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dari HMI, perwakilan partai politik, pimpinan DPRD, pengusaha, pimpinan PO Bus yang ada di Bojonegoro, Mahasiswa, pengasuh pondok pesantren serta pimpinan ormas yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Selain itu juga, dari internal Polres Bojonegoro hadir seluruh Kabag, Kasat, Kasie dan perwira Polres Bojonegoro serta Kapolsek jajaran Polres Bojonegoro.
Paparan Kapolres Bojonegoro diawali dengan perkembangan situasi secara global, Regional, Nasional, dan situasi Kamtibmas di wilayah jawa timur. Menurut Kapolres perkembangan situasi di indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan situasi keamanan di negara lain.
"Pengaruh lingkungan strategis Secara global tersebut dapat mempengaruhi negara kita yang diantaranya konflik kebijakan ekonomi politik, Ancaman Teror, Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing serta Radikalisme yang ingin gulingkan ideologi Pancasila", ungkap Kapolres.
Sementara itu secara regional, menurut Kapolres terdapat masalah Konflik asia pasifik, semenanjung Korea, konflik perbatasan, adanya Bajak Laut, ISIS serta adanya MEA. Sedangkan untuk situasi Nasional, Kapolres mengajak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh terkait isu-isu yang disebarkan menjelang pelaksanaan Pilkada DKI, dimana situasi tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh elit-elit politik untuk kepentingan mereka sendiri maupun golongannya.
"Polri menghimbau agar diwilayah parpol pendukung koalisi tidak memberangkatkan pendukungnya ke Jakarta", himbau Kapolres.
Sedangkan situasi wilayah Jawa Timur, Kapolres mengungkapkan bahwa adanya kelompok teroris yang baru-baru ini telah ditangkap oleh Densus 88 di Lamongan, kemudian mereka melakukan aksi balas dendam dengan menyerang anggota Polisi di Tuban saat bertugas di lapangan merupakan bentuk eksistensi kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sedangkan untuk wilayah Bojonegoro sendiri, menurut Kapolres dengan adanya 2 napi teroris yang saat ini telah menjalani masa hukumannya di Lapas Bojonegoro untuk tetap waspada terhadap kelompok radikal agar tidak berkembang di wilayah Bojonegoro.
"Kepada ulama, tokoh agama serta tokoh masyarakat yang ada saya berharap untuk bersama-sama memperbaiki aqidah para pemuda", ajak Kapolres.
Masih dalam paparannya, Kapolres juga mengingatkan seluruh undangan yang hadir untuk tidak mudah percaya dengan adanya berita yang disebarkan secara berulang-ulang dan belum tentu kebenarannya atau HOAX. Karena dengan adanya berita HOAX tersebut, banyak berita yang mengajak untuk menebar perpecahan serta ujaran kebencian dengan tujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Waspada penyebaran berita HOAX, sehingga memunculkan sikap intoleransi", pesan Kapolres.
Diakhir paparannya, Kapolres Bojonegoro mengajak undangan bahwa Polri terutama Polres Bojonegoro meminta untuk bersinergi dalam menjaga keamanan wilayah Bojonegoro melalui program PATUH yang dicanangkan oleh Kapolda Jatim.
"Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat di Bojonegoro dapat bersinergi demi keamanan kamtibmas Bojonegoro", pungkas Kapolres (At).