Berita Rakyat, Jember (Jawa Timur). Angka kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Jember tiba-tiba naik tajam, meski tidak sebanyak di Kabupaten Banyuwangi yang saat ini mencapai 70 lebih kasus baru. Namun, beberapa Kecamatan yang sudah kuning kembali naik menjadi orange.
Oleh sebab itu, Pemkab Jember melakukan swab antigen massal, ada 1000 perangkat swab antigen untuk 10 Kecamatan. sementara setiap desanya mendapat jatah 100 swab antigen. Salah satu desa yang mendapat jatah Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember.
Pelaksanaan swab antigen di Desa Ajung ditinjau langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto. Kata dia, swab massal ini adalah testing sekaligus sebagai bentuk pro aktif pemerintah terhadap penanggulangan Covid-19.
"Tasting ini sifatnya lebih pro aktif. Kali ini 10 kecamatan dan 10 desa, total ada 1000 swab antigen untuk masyarakat, setiap desa ada 100 swab dan ini bagian dari antisipasi kita, semua kabupaten sekarang sedang naik apalagi sekarang ada varian baru Delta," ujar Hendy, Sabtu 26 Juni 2021.
Menurutnya, Covid varian baru ini cenderung lebih berbahaya daripada sebelumnya sebab berjarak 2 meter bisa tertular. Sebelumnya, cukup tidak bersalaman, namun kali ini resikonya juga lebih tinggi, "Nyawa taruhannya," ucap Hendy.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti aturan yang sudah dianjurkan pemerintah, mulai mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan (3M). Kata Hendy, semua petugas sudah bekerja siang-malam, namun akan sia-sia bila masyarakat tak mematuhi anjuran pemerintah.
"Ayo kita sayangi keluarga, kerabat dan tetangga dan kalau tidak peduli maka berbahaya kepada yang lainnya. Pada saat salat jamaah ingat jaga jaraknya, wakil presiden kita seorang kiai dan mengerti sekali soal ini, makanya sah itu hukumnya," ungkap Hendy.
Seiring naiknya angka Covid, Hendy mengaku sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar tidak mengadakan yang mengundang kerumunan. Maksimal 25 orang, kalau lebih akan dibubarkan.
"Ini tidak lama kalau mata rantai covid sudah putus, bisa kembali seperti sediakala sebab ekonomi juga penting namun covid juga berbahaya. Ingat jangan takut vaksin atau berani mati, divaksin harus mau tidak akan mati. Kalau tidak justru kemungkinan ada, saya pernah positif covid dan adik saya korbannya, tolong sayangi diri, ikuti semua anjuran pemerintah biar selamat," pesan Hendy.
Salah seorang warga, Faridatul Lutfiah yang mengikuti swab massal kepada media mengaku tidak merasakan sakit saat di swab, "Cuman geli dan mau bersin," katanya. Ia merasa lega setelah di swab setelah sebelumnya agak khawatir sakit.
"Meski warga di sekitarnya tidak ada yang terkonfirmasi positif. Namun, Farida selama ini selalu mengikui anjuran pemerintah menggunakan masker, ia mengaku was-was bila ke mana-mana, "Khawatir tertular oleh penyakit covid," tutur warga Curahkates ini usai swab.
Pantauan media saat acara, warga sangat antusias sekali. Bahkan warga dengan sabar melakukan antrian dan bergantian. (Hairullah).
Penulis : ROL