Berita Rakyat, Jember (Jawa Timur). Salah satu program Pemkab Jember yang diharapkan Bupati Hendy Siswanto dan Wabup Gus Firjaun adalah memberantas dan menurunkan angka kematihan ibu( AKI) angka kematihan bayi( AKB) dan Stunting atau gizi buruk, adalah merupakan program prioritas Pemerintah yang harus kita tuntaskan bersama sama.
Hal tersebut disampaikan Lurah Baratan, Ahmad Sidiq ketika dijumpai di kantornya Kamis, (7/6/2021) usai menggelar sosialisasi terkait AKI, AKB dan Stunting.
"Terkait program prioritas Pemerintah Jember, yakni AKI, AKB dan Stunting. Khususnya di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang Jember, tiga pilar yakni, Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu bahu membahu melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Termasuk Kepala Puskesmas Patrang. Bidan Desa/ Kelurahan Baratan, Kader Posyandu, RW/ RT dan Tomas dan sebagainya." terang A. Sidiq.
Menurutnya, bahkan di Kelurahan Baratan ini juga pernah dilaksanakan Musyawarah Kelurahan( Muskel) yang khusus membahas persoalan AKI, AKB dan Stunting ini. Selain itu merencanakan kinerja tim khusus untuk itu tiga hal itu.
"Jadi kami sering memberikan penyuluhan kepada warga, tadi kami menghadirkan ibu hamil sekira 30 sampai 35 orang. Terkait Stunting di Baratan Zero Brot, sesuai informasi negara berkembang Indonesia menurut WHO . Kalau Stunting di Baratan gizi buruk tidak ada, yang ada hanya kekurangan gizi." imbuhnya.
Lebih lanjut, Sidiq menuturkan, jadi kami memberikan pendampingan dengan memberi suplemen, vitamin A, vitamin D dan sebagainya kepada keluarga yang kurang mampu apalagi ini masih pandemi.
"Bagi keluarga yang kurang mampu dan anaknya banyak, seharusnya bantuan itu untuk yang sakit dan kurang gizi. Akan tetapi saudaranya yang lain juga makan bantuan gizi ini. Jadi bagi yang membutuhkan akhirnya kalah dengan saudaranya yang sehat." ungkapnya.
"Jadi Stunting di Baratan kedepan ini, Allah huaklam. Tidak mungkin kami tiga pilar selalu menjaga keluarga yang kami bantu." tuturnya.
Dia menambahkan, jadi mulai Dokter, Bidan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, PKK, Posyandu dan Tomas, Toga semua aktif memberikan penyuluhan. Selain itu, ada nikah dini meskipun sudah waktunya karena usia subur. Sampai saat ini masih banyak yang ke dukun kalau melahirkan, dengan memotong usus pakai bambu ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan infeksi.
"Pada intinya kami bersama tim terkait AKI, AKB dan Stunting tak bosan memberikan penyuluhan.kepada warga. Karena ini menyangkut keselamatan ibu dan anak terutama kepada keluarga yang kurang mampu." pungkasnya.
Penulis : Hairullah
Baca juga:
https://www.berita-rakyat.co.id/?m=1
https://www.berita-rakyat.co.id/?m=1