Berita Rakyat, Jember. Muhammad Anang Junaidi SE salah satu kandidat Bacakades Tegal Sari yang menginginkan adanya perubahan di desanya lebih baik dari sebelumnya.
Anang Junaidi yang dikenal karena kepeduliannya yang tinggi terhadap kondisi desa, membuat beberapa tokoh muda melinial dan tokoh masyarakat desa setempat, mendorong seorang anak muda bernama Muhammad Anang Junaidi, SE, maju sebagai Calon Kepala Desa Tega Sari Kecamatan Ambulu untuk periode 2021-2027.
“Saya maju Pilkades ini bukan karena ambisi pribadi, Tetapi, 'disorong-sorong' oleh beberapa tokoh milenial dan tokoh masyarakat desa kami. Sebagai anak muda yang dibesarkan dilingkungan dengan tradisi Nahdhliyin, ya, ‘kulo manut mawon’.,” tuturnya.
Pria muda yang biasa disapa Mas Anang ini,
kalau dilihat dari latar belakang pendidikannya, memanglah masih berumur 41 tahun, dibesarkan dengan tradisi nahdliyin. Mulai sekolah TK, Madrasyah, SMP, sampai SMA dia lulus dari lembaga pendidikan Maarif NU, dan sarjana ekonominya dia selesaikan diluar kota, yakni, Universitas Islam Malang (Unisma).
Anang Junaidi mengakui, bahwa, tekadnya maju sebagai Cakades tidak sekedar bermodal dorongan dari tokoh masyarakat saja, akan tetapi banyak persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat Desa Tegal Sari sehingga membuatnya terpanggil untuk membenahi lingkungan desanya.
“Terutama masalah kebutuhan yang sangat mendasar sekali terkait pelayanan kesehatan, pelayanan data, pemberdayaan masyarakat dan akses ekonomi masyarakat." terangnya dengan semangat.
Untuk membenahi masalah kesehatan Di Desa Tegal Sari tersebut, Anang telah memulainya dengan program “Test Kesehatan kepada warga secara Berkala”.
Bersama anak-anak milenial dusun, program ini telah dijalankannya dalam beberapa bulan. Ternyata hasilnya, masyarakat desa sangat antusias mengikutinya.
“Ternyata soal biaya kesehatan jadi masalah utama masyarakat sini. Buktinya, ketika program test kesehatan berkala ini digratiskan, masyarakat sangat antusias untuk datang. Jika pemerintah desa mampu menggratiskan, kenapa tidak kita lakukan?”
Selain soal biaya kesehatan, yang menjadi masalah mendasar lainnya yakni soal carut marutnya data masyarakat desa.
Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan data masyarakat tersebut, Anang Junaidi berinisiatif membuat inovasi program pelayanan data yang ia beri nama “Program Pelayanan Prima”.
“Setelah saya selami, ternyata, masalah data masyarakat kita itu masih carut marut. Karena, masyarakat itu sudah jeli. Jika ada KK yang hurufnya kurang satu saja, maka dia akan minta direvisikan,” jelasnya.
Bersama tim milenialnya, dia pun menjalankan program tersebut dengan menggelar pelayanan data dari berbagai kasus data yang sedang dialami masyarakat desa Tegal Sari.
“Dari 150-an masalah data warga yang diajukan, sekarang yang proses terselesaikan sebanyak 50 persen selama dua bulan,” timpal salah satu tim milenial menjawab pertanyaan Anang.
Sebagai anaknya petani Desa, dia tetap peduli dengan problem akses jalan penghubung yang dihadapi petani di dusun Bedengan. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, ia menekankan semangat gotong royong pada petani sekitar.
Usai dia mengorganisir para petani desa untuk bersama-sama membangun jembatan, maka sekarang, mobil pengangkut hasil pertanianpun bisa melalui jalan desa di sana.
“Alhamdulillah, sekarang sudah terbangun jembatan penghubung, yang awalnya hanya bisa dilalui sepeda motor, sekarang sudah bisa dilewati mobil,” ucapnya.
Dia juga menegaskan bahwa, kiprahnya selama ini dalam Pilkades di Desa Tegal Sari tidak sebatas menebar janji tanpa bukti, tetapi ia telah banyak melakukan aksi nyata berupa program kegiatan yang inovatif dan kreatif. Semua itu ia lakukan sebagai ikhtiarnya anak muda desa yang menginginkan perubahan desanya menjadi lebih baik.
“Bukan berarti kepemimpinan desa sebelumnya kurang baik, loh! Tetapi, siapapun wajib meneruskan yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang baik,” jelasnya.
Harapannya, semua yang dilakukannya selama ini, paling tidak menginspirasi pemuda desa lainnya untuk memiliki semangat milenial mendedikasikan hidupnya bagi perubahan desa Tegal Sari yang lebih maju dan lebih baik.
"Andaikan saya tidak terpilihpun, program program sosial saya untuk Tegal Sari ini tetap saya jalankan. Paling tidak, ini semua bisa jadi inspirasi kaum muda desa. Tapi bila terpilih, semoga saya bisa menjalankan amanah dan ke maslahatan bagi semua rakyat desa Tegal Sari," pungkasnya.
Penulis : Hairullah