Persid yang akan mengarungi kompetisi Liga 3 PSSI Jatim 2021, masih perlu adanya pembenahan lagi. Hal itu terlihat pada saat main latih tanding bersama Club' Macan putih, anggota internal Asskab PSSI Jember, menang 2-0. Namun banyak peluang gol terbuang sia- sia karena tak mampu menciptakan gol lebih banyak menang lagi.
Latih tanding yang dilaksanakan di stadion Jsg Ajung Jember, Jum,at 6/8/2021, adalah merupakan agenda Persid untuk mencari formula yang tepat, selain itu Head Coach Riono Asnan masih mencari Setriker yang haus gol ketika didepan gawang lawan.
Head Coach Persid Riono Asnan ketika dijumpai usai pertandingan mengatakan, memang Persid kedatangan beberapa pemain depan dari Kediri dan Barito Kalimantan. Untuk pemain yang dari Barito baru kemarin malam datang . Mungkin kurang istirahat namun besok kami coba lagi.
"Kalau pemain depan yang dari Kediri kayaknya tidak memenuhi standard dan kurang ketika didepan gawang lawan. Sehingga naluri mencetak gol tak kelihatan sama sekali." ujarnya.
Masih menurutnya, memang permainan anak anak ini sedikit ada peningkatan kalau dibanding dengan sebelumnya. Pertahanan belakang sedikit ada peningkatan. Termasuk permainan team work. Selain itu pemain gelandang bisa mensuport bola kedepan maupun samping.
"Pada dasarnya, anak anak ada peningkatan, namun sayang masih harus mencari pemain depan senior yang jam terbangnya sudah cukup. Ini yang masih kami pikirkan." imbuhnya.
Dia menambahkan, pemain depan yang dari Barito itu, akan kami coba lagi pada pertandingan berikutnya, agar kami tahu seberapa kemampuan pemain depan tersebut.
Sementara pengamat bola dan mantan pemain Galatama Abdul Muluk menerangkan, kalau secara individu pemain Persid sudah mampu dan bagus. Namun kalau secara tim work masih kurang. Seperti pemain Setriker yang diganti tadi, kurang cepat suplay bola dari gelandang . Sehingga seperti ada gab antara gelandang dan pemain depan.
"Yang pertama, Karena kurang cepat suplay bola dari tengah sehingga pemain depan menghadapi tiga sampai empat pemain belakang lawan sudah menghadang." jelasnya.
Lebih jauh Muluk menjelaskan, yang kedua karena kurang ada yang mengatur ritme permainan, tapi ini kan pemain yang masih muda- muda lambat laun pasti akan bisa berubah lebih baik lagi. Yaa inilah kalau kompetisi kurang rutin dan teratur dilaksanakan.
"Gelandangnya tadi agak kerja keras membagi bola kepada pemain depan, seharusnya karakter gelandang ada tiga. Sebagai pengatur permainan atau play maker, ada destroyer dan briker, mereka itu sudah memiliki tugas sendiri." ungkapnya.
Dikatakan Muluk, saya tahu kemampuan melatih Head Coach Riono Asnan , karena beliau itu adalah rekan saya ketika masih sama sama bermain dikompetisi Galatama dulu.
Terpisah, Korlap suporter Imam Fajri mengatakan, kita hanya berharap Persid ini harus lebih baik dari sebelumnya dan ikut kompetisi Liga 3. Karena sebelumnya ada dualisme sehingga paling tidak bisa mengganggu Persid.
"Mulai awal kita komitmen mengawal Persid, apalagi ini managemen baru dan mengharapkan lebih baik Persid kedepan." tandasnya.
Lebih lanjut Fajri menuturkan, terkait suporter harus vaksin tak ada masalah, kita harus kordinasi dengan personal suporter, dan merangkul media agar bisa diinformasikan . Terlepas ada penonton atau tidak.
"Tentunya kita harus kordinasidan komunikasi dengan Pemerintah Jember, kalau memang perlu kita vaksinasi sebelum masuk stadion. Apalagi sudah 3 tahun ada kegiatan namun tanpa penonton dan kita memang melakukan boikot." terangnya.
Dia berharap, Persid ini bisa lolos Liga 3 sampai nasional, kalau lebih baik lagi bisa masuk Liga 2 yang memang menjadi harapan publik bola Jember.
Penulis : ROL