E. Zulpan merujuk pada peristiwa yang tidak lazim yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana diketahui oknum orangtua di Kabuparen Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan tega melukai mata putrinya sendiri yang masih berusia 6 tahun karena diduga motifnya untuk meraih kekayaan dengan jalan pintas (pesugihan). Hal ini diduga berkaitan dengan akibat pengaruh aliran sesat.
Terkait dengan itu, E. Zulpan memastikan, berbagai kasus pelanggaran dan penyimpangan di tengah masyarakat khususnya yang terkait dengan kasus di Kabupaten Gowa tersebut, aparat Kepolisian telah melakukan proses penegakan hukum kepada pelaku dan orang-orang yang terlibat.
Namun, menurut E. Zulpan berbagai kasus pelanggaran dan penyimpangan semestinya tidak hanya berhenti pada proses penegakan hukum, namun lebih dari itu perlu dilakukan upaya-upaya preventif (pencegahan).
Olehnya itu, E. Zulpan mendorong kalangan ulama dan muballigh untuk terus aktif meluruskan penyimpangan dan kejahatan yang kerap terjadi di tengah masyarakat.
Menurut E. Zulpan, peran tokoh agama secara maksimal dapat menekan penyimpangan pemahaman agama dan kejahatan secara umum di tengah masyarakat. Bahkan menurutnya, perlu dilakukan kembali evaluasi secara menyeluruh terkait proses, materi, metode dan pendekatan dalam penyampaian pesan agama terhadap berbagai lapisan masyarakat.
"Misalnya, kegiatan penyampaian pesan agama yang selama ini pada umumnya massif di perkotaan, kedepan perlu dipikirkan agar pesan agama yang hakiki dapat menyasar masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok pedesaan. Karena selama ini yang sering menjadi korban sejenis aliran sesat khususnya adalah masyarakat awam terlebih yang tinggal di pelosok pedesaan," beber E. Zulpan.
Evaluasi ini penting dilakukan agar posisi kalangan tokoh agama dan penyampaian pesan agama saat ini dan kedepan benar-benar dapat menjadi bagian solusi dari problematika yang tengah dihadapi masyarakat.
"Ya harus diakui sinergi dan kolaborasi antara ulama, muballigh dan jajaran Kepolisian mutlak dilakukan, karena keamanan sejatinya adalah tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa untuk menjaganya," tutup E. Zulpan saat ditemui. Kamis (23/09/21).**
Penulis : M. Ishak Iskandar