Berita Rakyat, Medan - Sikap tegas Kapolda Sumut dalam menindak anggota Polri yang bersalah dan menyalahi aturan dalam melaksanakan tugas mendapat apresiasi dari Aliansi masyarakat Sumatera Utara.
Selain melanggar dan menyalahi aturan, tindakan yang dilakukan oknum Polisi nakal tersebut dinilai bertentangan dengan program Presisi Polri dan tidak sesuai dengan keadilan restoratif.
Oleh karenanya, sanksi tegas yang diberikan Kapolda Sumut terhadap anggota Polri tersebut sudah sangat tepat.
"Sikap tegas Bapak Kapolda tersebut layak diberikan apresiasi,"ucap Amsu.
Menyikapi banyaknya tudingan miring terhadap kinerja Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak sangatlah wajar, tapi harus positif.
Dalam hal penyampaian kritik dan aspirasi idealnya haruslah secara elegan dan tidak tendensius. Apa lagi menggiring opini negatif yang dapat mengganggu Kamtibmas.
"Dalam menyampaikan aspirasi dan kritik juga harus punya etika. Upaya melakukan penggiringan opini negatif tidaklah baik," ujar Amsu.
Polisi juga manusia serta memiliki kekurangan. Namun dalam perjalanannya saat ini Polri Saat ini mulai berbenah diri.
Seperti oknum Polisi yang videonya viral di masyarakat melakukan tindakan tak terpuji langsung disikapi Kapolda Sumut.
Ada yang dimutasi, penurunan pangkat, bahkan Bripka Abdul Tamba, oknum Polri yang bertugas di Polres Langkat telah direkomendasikan untuk dibebas tugaskan dari Polri, atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Dan yang terakhir oknum Polisi Bripka KPS yang diduga memeras warga yang vidionya viral di masyarakat beberapa waktu lalu, langsung ditindaklanjuti oleh Kapolda Sumut untuk dilakukan pemeriksaan dan pemberian sanksi.
Usai melakukan serbuan ribuan vaksinasi ke Pulau Nias bersama Pangdam I/BB, Kapolda Sumut langsung menemui Bripka KPS di sel tahanan Propam Polrestabes Medan.
"Meski terlihat lelah, Kapolda Sumut tetap semangat memberikan keterangan kepada awak media terkait tindak lanjut serta pemberian sanksi terhadap Bripka KPS di Mapolrestabes Medan," pungkasnya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak kepada Berita Rakyat, Sabtu (13/11/2021) mengatakan, sesuai dengan perintah dan arahan Kapolri, Kepolisian jangan anti kritik dan mudah terpancing emosi.
"Yang terpenting kita jangan anti kritik terhadap sesuatu yang kemudian, yang di satu sisi itu sifatnya menyerang Polri, kita harus lihat kondisinya,"ujar Irjen Pol Panca Simanjuntak.
Saat ditanyakan, kritikan seperti apa yang tidat tendensius ?
"Kalau itu memang mewakili dan dirasakan masyarakat, tentunya kita jawab kritik itu dengan melakukan langkah-langkah dan tindakan di lapangan untuk bisa lebih baik,"terang Panca Simanjuntak.
Disinggung bentuk kritik dan saran yang membangun dan mewakili masyarakat yang dimaksud
tersebut.
Seperti yang disampaikan Kapolri, bahwa kritik bagian dari masukan masyarakat, yang membuat kita menjadi lebih baik. Ini akan kita tanamkan kepada seluruh anggota di lapangan agar jangan terpancing emosi," ungkap Panca.
Panca menegaskan, saat ini adalah waktunya bagi kita (Polri) untuk bisa menerima kritik, yaitu, dengan cara merubah langkah dan perbuatan yang lebih baik,"tegas Jenderal bintang dua itu santun.
