Berita Rakyat, Jakarta - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple Inc, terus mencatatkan lonjakan harga saham yang membuat kapitalisasi pasarnya hampir tembus US$ 3 triliun atau sekitar Rp 42.900 triliun (kurs Rp 14.300/US$). Angka ini, hanya selang setahun setelah produsen iPhone itu melewati kapitalisasi pasar US$ 2 triliun.
Pada Kamis (9/12/2021), harga saham Apple naik 1,6% menjadi US$ 175. Hanya butuh mencapai harga US$ 182,85 agar saham Apple bisa mencapai sasaran US$ 3 triliun. Saham Apple, didukung oleh para investor yang bertaruh dengan merek tersebut yang melihat Apple sebagai tempat aman berinvestasi.
Tahun ini, saham Apple telah melonjak sekitar 30% dan melonjak 80% pada tahun lalu. Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 hanya meningkat sebesar 25% untuk periode yang sama.
Sementara para pesaingnya di jajaran perusahaan teknologi berkapitalisasi triliunan dollar AS seperti Microsoft, Amazon, Alphabet dan Tesla naik sekitar 10%-70%. Adapun Microsoft, masih membutuhkan sekitar US$ 500 miliar lagi untuk bisa menembus kapitalisasi pasar US$ 3 triliun.
"Apple tampaknya lebih kebal terhadap pasang surut kekuatan ekonomi karena merek yang sangat kuat ini. Produk barunya juga cukup kuat," tutur Analis pasar dan investasi senior Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter berdasarkan keterangan yang dilansir dari Reuters, Jumat (10/12/2021).
Menurut Streeter, ada harapan Apple masih akan terus hadir. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam mendapatkan handset. Juga lemahnya permintaan produk anyar, iPhone 13.
Kapitalisasi pasar sebesar US$ 1 triliun ditembus Apple pada pada 2018. Dan hanya butuh waktu dua tahun untuk menggandakan penilaian tersebut. Saham perusahaan teknologi ini melampaui target harga rata-rata analis Wall Street sebesar US$ 4. Dan dengan mayoritas analis merekomendasikan beli untuk saham Apple. []