Putri Jember saat bertanding dengan putri Banyuwangi. |
Kalau melihat pertandingan sore ini, berat rasanya sepak bola putri Jember untuk bisa menuju final. Pasalnya saat bermain dengan Banyuwangi anak anak Jember masih 1 tingkat dibawa Banyuwangi. Belum lagi kalau melawan Malang dan Gresik lebih bagus dari Banyuwangi.
Pertandingan sepak bola Putri Jember dengan putri Banyuwangi, banyak dikendalikan Banyuwangi. Secara teamwork tehnik dan individu skill maupun fisik masih bagus lawan. Banyuwangi dengan materi pemain hampir merata semua lini. Sedangkan Jember ada 3 pemain diatas rata rata lainnya.
Terbukti hasil akhir pertandingan 5-1 bagi tim tamu Banyuwangi. Banyuwangi mengandalkan serangan dari semua lini, baik sayap kanan, kiri dan tengah. Sedangkan putri Jember mengandalkan serangan balik yang selalu gagal di daerah pertahanan lawan.
Usai pertandingan saat press Conference, Head Coach Putri Jember, Deny Ariyanto mengatakan, Terima kasih masyarakat Jember atas suportnya pada pertandingan ini. Juga terima kasih pada semua pemain yang telah berjuang membela Jember.
" Kami memang kalah satu tingkat dengan Banyuwangi. Baik fisik, skill individu dan team work." Tandasnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, kita memang kalah segalanya setrategi dan pemain kalah pengalaman. Untuk Jember sendiri hanya memiliki Maharani di depan, tengah Memed dan Riza, tentunya kita masih kalah dengan tim tamu.
Masih ada sisa pertandingan yang akan datang, tentunya kami akan evaluasi besar besaran dan untuk bisa lebih baik lagi.
Sementara Kapten tim Jember Maharani mengungkapkan, agar pemain tetap semangat semua, ini pertandingan perdana dan masih ada peluang bagi Jember.
Sementara itu, Coach Putri Banyuwangi, Maulana Cahya menjelaskan, sangat puas sekali dengan hasil pertandingan bisa mengalahkan tuan rumah Jember. Kami menyiapkan tim ini cukup lama dan siap turun berlaga di Porprov 7.
" Jadi anak anak ini baik dilapangan dan luar lapangan cukup kompak sekali. Bahkan kalau ada persoalan pemain juga komunikasi dengan pelatih." Tuturnya.
Masih kata dia, meskipun menang tetap akan ada evaluasi internal. Baik pemain dari lini perlini. Jadi apabila mau bertanding jangan sampai pemain ada masalah sedikit pun.
Sementara pertandingan ke dua, kota Malang menang 13-0 lawan Gresik. Bahkan pertandingan tampak tidak berimbang.
Permainan banyak dikendalikan anak anak Malang.
Penulis : Rollah
Editor : Redaksi
Baca juga:
"Baca Artikel lain di sini"
"Baca Artikel lain di sini"