Berita Rakyat, Nganjuk. Tagana Dinsos Nganjuk bersama komunitas Kota sejuk, dan Mahasiswa KKN STKIP PGRI bersinergi melakukan kegiatan Tagana Menjaga ALam (TMA). bertujuan mempertahankan keutuhan ekosistem dan fungsi hutan lindung, serta keberlangsungan korelasi mutualisme alam dengan lingkungan yang harmonis, di Desa Lengkong Lor, Ngluyu Nganjuk, Minggu (19/2/2023).
Koordinator Tagana Nganjuk, Minto Bin Toha mengatakan, kegiatan tersebut digagas oleh Komunitas Mahasiswa KKN dari Universitas STKIP PGRI.
Aksi Mahasiswa STKIP PGRI ini memilih opsi penghijauan dan pelestarian hutan dalam mengisi masa KKNnya, dengan mengajak relawan tanggap bencana taruna siaga bencana (Tagana).
"Yang gagas adik adik Mahasiswa, biasanya adik adik Mahasiswa kalau KKN selalu ada ikon kegiatan yang melekat di desa tempat KKN mereka. Tadi itu melakukan tanam bibit pohon produktif di sepanjang jalan desa dan lapangan lengkong lor, yang melibatkan Tagana Nganjuk dan beberapa unsur lain," kata Minto kepada media (19/2).
Minto meneruskan, Output kegiatan ini, salah satunya menambah income ekonomi Masyarakat dari buah yang dihasilkan pada masa panen nanti.
Ditempat terpisah, Petugas Posko Tagana Imam Safii menjelaskan, kegiatan penanaman dengan tajuk TMA tersebut bertujuan menjaga hutan lindung.
Menurut Safii, giat itu juga untuk memperbanyak tumbuhan dan tanaman yang mampu menyerap Karbondioksida (CO2).
"Dengan demikian, hutan mampu menjaga keseimbangan alam dan dapat memproduksi oksigen, mengatur tata air, akar-akar dari berbagai tanaman serta pohon dapat mengikat tanah dan mempertahankan tekstur dan struktur tanah, menyerap air dan menyebarkan siklus udara segar," terang Safii.
Masih Safii, formasi yang di produksi hutan tersebut sangat efektif menurunkan level kerawanan bencana seperti banjir dan longsor, . "Tagana bersama komunitas Kota sejuk, dan Mahasiswa KKN STKIP PGRI pada kegiatan ini dengan lancar menanam sebanyak ±1000 batang," ujarnya
Pepohonan yang ditanam dalam kegiatan tersebut, Pohon Jambu biji sebanyak 125 bibit, Pohon Pete 153, Pohon Alpukat 140, Pohon sirsak 153, Pohon Kelengkeng 143, Pohon Tabuboya 100 dan Pohon Matoa 186 bibit.
Penulis : Syaiful
Editor : Redaksi
Baca juga: