Berita Rakyat, Karawang - Jagad maya dihebohkan dengan menyebarnya video Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan yang melakukan orasi bernada provokatif menggunakan pengeras suara. Didepan beberapa orang warga dan anggota Kepolisian, Hendy lantang berujar sembari membawa Korps TNI
didalamnya.
Sontak saja, video ini mengundang beragam komentar dari
warganet. Video berdurasi kurang lebih
delapan menitan tersebut memancing sentimen negatif dari beberapa Korps TNI
yang disebutkan Hendy.
Tak ingin memicu konflik antar institusi yang beberapa
waktu belakangan ini semakin solid dan “mesra”, Hendy pun akhirnya meminta
maaf. Dalam pernyataannya yang juga
diunggah di beberapa media sosial, Hendy mengaku dirinya tak berniat melecehkan
Marinir atau Kopassus.
"Saya secara pribadi dengan segala kerendahan hati
meminta maaf yang sebesar-besarnya, kepada pimpinan TNI dan khususnya keluarga
besar Marinir ini. Tidak ada niatan kami untuk melecehkan Marinir dan korps
TNI, hal tersebut semata-mata kekhilafan kami yang tidak bisa mengontrol
situasi di lapangan," ungkap Hendy dalam video pernyataan diunggah oleh
akun Instagram @infokomando, Rabu malam, 9 Mei 2018.
Hendy yang tampak diapit oleh dua Paban Lit Sintel Kormar
Letkol Marinir Juwoto, S.Pd dan Perwira Puspomal Letkol (Laut) Fajar Hasta
Kusuma, MPM, juga meminta maaf pada seluruh anggota TNI dan keluarga besar TNI
atas kekeliruan yang ia lakukan saat itu.
Dari kabar yang beredar, ucapan Hendy ini berawal saat ia
memimpin pengamanan unjuk rasa yang dilakukan Karang Taruna dan warga desa
Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Selasa siang, 8 Mei 2018. Unjuk rasa warga di kawasan KIIC tersebut,
terkait dengan PT Indotech yang diduga tidak memiliki izin perusahaan.
Di video tersebut, Hendy bersikap tegas pada para
pengunjuk rasa usai aksi mendorong pagar PT Indotech dan memaksa masuk ke area
perusahaan.
"Silahkan kalo mau coba gaya-gaya preman di wilayah
Karawang, saya pertaruhkan jabatan saya untuk melindungi kepentingan umum,
tidak boleh ada gaya-gaya preman disini," ujar Hendy sembari membawa
pengeras suara.
Sebelum akhirnya bubar, Hendy kembali memperingati dengan
nada provakatif seolah tak takut pada siapapun termasuk Marinir dan Kopassus.
"Kalau nanti ini bubar kembali lagi silahkan saya
dicoba, saya akan gulung didepan saya, mau itu dari Marinir, mau dari Kopassus
saya gulung semuanya. saya tidak pernah peduli, kalau saya menegakkan
kebenaran, siapapun depan itu, saya gulung semua," tutur Hendy bernada
angkuh.
***Penulis : Ivana
Editor : Setiawan