Faktanya Narkoba jenis Sabu Masih Beredar Bebas di Perumnas Helvetia.
Foto : Tampak Jalan masuk menuju lokasi tempat peredaran narkoba di Jalan Melati 10 Blok X, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia. |
Berita Rakyat, Medan - Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian secara tegas pernah menyatakan Indonesia saat ini perang terhadap narkoba dan darurat narkoba.
Namun masih ada saja diduga kawasan atau pemukiman warga yang luput dari pantauan pihak kepolisian republik Indonesia, dari pantauan berita-rakyat.co.id salah satu kawasan Perumnas Helvetia bebasnya narkoba jenis sabu ini malah beredar seperti kacang goreng.
Fenomena kental tebang pilih terhadap pemberantasan narkoba selama ini sepertinya hanya isapan jempol semata. Perumnas Helvetia jadi bukti bahwa Polsek Helvetia tidak serius mendukung pemerintah dalam memerangi dan memberantas narkoba di negeri ini.
Sungguh ironis, aparatur yang selalu mengayomi dan melindungi masyarakat yang diharapkan sebagai garda terdepan dalam memberantas narkoba di masyarakat, ternyata malah jadi penonton yang baik. Alhasil narkoba jenis sabu perusak generasi bangsa ini akhirnya beredar bebas tanpa ada tindakan yang berarti dari pihak Kepolisian.
Siapa yang patut disalahkan, apakah Kapolseknya, atau anggota Polisi yang bertugas dilapangan (tugas luar). Atau warga yang sudah bosan melaporkannya kepada Polisi.
Tapi yang pasti beberapa waktu lalu ribuan warga Kota Medan tumpah ruah menghadiri acara Deklarasi Millenial Anti Narkoba di Lapangan Benteng Medan. Acara yang dibuka langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Dr Agus Andrianto yang mengambil Tema Hidup Sehat dan Terhormat Tanpa Narko itu justru mendapat apresiasi dan dukungan dari warga masyarakat Kota Medan.
Lalu mengapa narkoba jenis sabu tersebut masih saja beredar bebas di Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia.
Berdasarkan informasi warga dan penelusuran Berita Rakyat.co.id dilapangan, peredaran narkoba di Perumnas Helvetia ternyata tergolong aman dan bebas di perjual belikan.
"Setiap hari mereka transaksi di depan warnet Jalan Melati 10 Blok X itu. Dah kayak seperti jual kacang goreng aja orang itu, " ujar warga yang mewanti wanti tidak ditulis namanya dengan raut wajah kecewa.
Disinggung bagaimana pihak kepolisian setempat yang wilayahnya kerap dijadikan transaksi narkoba, meskipun pihak Polsek Helvetia pernah menggrebek lokasi narkoba diwilayah hukumnya tersebut.
"Pernah digrebek, tapi cuma satu kali aja. Herannya masa di grebek pagi-pagi, ya kosonglah. Kalo Polsek Helvetia memang serius mau menggrebek lokasi itu sebenarnya gak butuh waktu lama bang. Pada waktu orang itu lagi jualan aja ditangkap, kan selesai. Tapi yah gak ngertilah bang lihat orang Polsek Helvet ini, " kata sumber kepada media ini.
Lanjut sumber, dirinya pun menceritakan jika nama bandar yang memasok narkoba jenis sabu itu di Helvetia yang sudah lama berbisnis barang haram tersebut
"Nama bandarnya Sabam alias Tulang bang. Bandar tunggal dia di Helvet ini. Sudah lama Sabam itu jadi BD, anehnya tudak pernah ditangkap oleh pihak Polsek Helvet," ungkapnya.
Masih kata sumber, apa karena dia terlalu licin dan pintar atau mungkin karena ada sesuatu ? yah gak tau juga lah mas, kata sumber kepada awak media.
Masih kata sumber, apa karena dia terlalu licin dan pintar atau mungkin karena ada sesuatu ? yah gak tau juga lah mas, kata sumber kepada awak media.
Penuturan salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi peredaran narkoba itu kepada berita-rakyat.co.id menyatakan keprihatinannya terkait peredaran narkoba di Helvetia, khususnya yang yang ada di Blok 10 Perumnas Helvetia.
"Bosanlah boss diributi, toh mereka masih tetap buka dan gak pernah ditangkap pihak Polsek. Padahal tempo hari Badan Kenaziran Masjid (BKM) Blok 10 sudah pernah melakukan aksi protes. Orang Polsek memang datang ke lokasi, tapi gak ada tindakan, ya sama aja dengan bohong, " terangnya.
Lanjut warga sembari memberi saran dan masukan kepada wartawan mengatakan, hanya Kapolda Sumut yang berani menangkap bandar narkoba Sabam alias tulang itu, dan menggrebek lokasi narkoba tersebut.
"Cuma Kapolda yang berani menangkap si Sabam dan menggrebek lokasi itu. Lain dari Kapolda gak akan ada yang berani. Kecuali diperintahkan Kapolda itu lain cerita. Karena infonya si Sabam banyak kenal dengan tugas luar Polisi. Makanya si Sabam aman-aman aja gak pernah ditangkap, " ungkap sumber.
Terpisah, Direktur Reserse Narkoba (Dirrnarkoba) Polda Sumut, Kombes Pol Henry Marpaung saat di konfirmasi media ini, terkait peredaran narkoba di Perumnas Helvetia, Sabtu (27/4/2019) mengatakan, pihaknya akan menurunkan team ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Makasih informasinya, kita akan turunkan team untuk lidik, " tegas Kombes Henry melalui layanan WatsAppnya.
Hingga berita ini diunggah pihak aparat kepolisian wilayah hukum polsek Medan Helvetia Hj Kompol Trila Murni, SH selaku kapolsek dan Panit I Polsek Medan Helvetia, Iptu Sahri Sebayang, SH terkait peredaran narkoba di Perumnas Helvetia saat di konfirmasi berita-rakyat.co.id, melalui via selulernya di nomor 082161362xxx enggan merespon, baik via seluler maupun SMS, pada Sabtu (20/4/2019).
Hingga berita ini diunggah pihak aparat kepolisian wilayah hukum polsek Medan Helvetia Hj Kompol Trila Murni, SH selaku kapolsek dan Panit I Polsek Medan Helvetia, Iptu Sahri Sebayang, SH terkait peredaran narkoba di Perumnas Helvetia saat di konfirmasi berita-rakyat.co.id, melalui via selulernya di nomor 082161362xxx enggan merespon, baik via seluler maupun SMS, pada Sabtu (20/4/2019).
Penulis : Sofar Panjaitan
Editor : Abdi