Dalam acara yang dijadwalkan akan dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu, akan dibahas Global Halal Tourism pada hari kedua penyelenggaraan dengan narasumber dari DinarStandard yakni perusahaan penelitian strategi pertumbuhan dan advisory yang mengkhususkan diri dalam ekonomi Islam global, juga narasumber dari Kanada dan Korea Selatan.
“Hari kedua jam 09.00- 10.00 WIB adalah sesi khusus mengenai Global Halal Tourism,” tutur Sapta Nirwandar dikutip dari bisniswisata Selasa, 7 September 2021.
Selain akan dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Event
Global Tourism Forum, Leaders Summit Asia juga akan dihadiri oleh sejumlah
tokoh Seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno,
Pengamat Sekaligus Ahli Strategi Pengembangan Pariwisata Nasional Taufan
Rahmadi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan lainnya.
Sapta Nirwandar menyebut, pandemi global Covid-19 telah
meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan gaya hidup (lifestyle) halal
sehingga Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang telah mengembangkan
Halal Tourism meskipun mereka bukan negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
”Global Halal Tourism narasumbernya tingkat dunia karena
perkembangan halal tourism bukan hanya dibutuhkan di Indonesia tetapi jadi
trend global,” ungkap Sapta Nirwandar yang sekaligus menjabat sebagai Chairman
Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).
Indonesia sendiri, khususnya Lombok, sebelumnya telah berhasil menyabet dua penghargaan World Halal Travel Awards (WHTA) pada tahun 2015. Yakni dalam kategori World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination.
Sapta Nirwandar menjelaskan, secara umum wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanannya pun merujuk pada aturan-aturan Islam. Kehadiran wisata halal, mengacu pada aturan hidup ummat Islam, baik di sisi adab mengadakan perjalanan, menentukan tujuan wisata, akomodasi, hingga makanan.
“Halal tourism identik dengan kuliner sehat dan halal, waktu sholat yang terjaga dan bukan urusan indonesia saja tapi urusan global sehingga dengan para pembicara internasional ini kita bisa saling berbagi informasi,” ucapnya.
Sapta Nirwandar juga menyampaikan, jika berbicara mengenai wisata halal, maka sebelumnya Wakil Presiden KH.Ma’ruf Amin pernah menegaskan bahwa yang dihalalkan bukanlah destinasi atau tempat tujuan wisatanya, melainkan pelayanannya. Termasuk di dalamnya hotel, restoran dan spa pun harus syariah.
Penulis : Tantri