Berita Rakyat – TikTok menyampaikan bahwa perusahaan tersebut tidak memberikan informasi kepada pemerintah China dan telah berusaha melindungi data milik pengguna Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan Eksekutif TikTok di depan Kongres AS pada Selasa, 26 Oktober 2021 waktu setempat.
Michael Beckerman yang menjabat sebagai Kepala kebijakan publik TikTok, menjadi eksekutif pertama perusahaan yang muncul di hadapan Kongres dan bersaksi kepada subkomite Komite Perdagangan Senat. Secara khusus, Beckerman memang ditekan oleh Partai Republik terkait kekhawatiran mengenai perlindungan data TikTok pada pengguna aplikasi.
Tekanan ini disebut Senator Marsha Blackburn lantaran pihaknya prihatin dengan pengumpulan data TikTok, termasuk audio dan lokasi pengguna, serta potensi pemerintah China untuk mendapatkan akses ke informasi tersebut.
"Kami tidak berbagi informasi dengan pemerintah China," tegas Beckerman menjawab pertanyaan senator seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 27 Oktober 2021.
TikTok juga tidak berafiliasi dengan Beijing ByteDance Technology, lanjut Beckerman. Beijing ByteDance Technology sendiri, merupakan entitas ByteDance di mana pemerintah China mengambil saham dan kursi dewan tahun ini.
Beckerman juga bersaksi, data pengguna TikTok AS disimpan di Amerika Serikat dengan cadangan di Singapura. Bahkan, TikTok bersedia memberikan kebijakan moderasi algoritma aplikasi agar dapat ditinjau oleh para ahli independen.
Dalam sidang yang sama, Senator AS juga menyuarakan keprihatinan bahwa TikTok, YouTube, dan Snapchat memiliki algoritma yang dapat membahayakan kaum muda.
Sementara sebelumnya, Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha melarang TikTok lantaran dianggap menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional negeri Paman sam. Tetapi Presiden Joe Biden, mencabut rencana Trump namun dengan peninjauan yang lebih luas terhadap aplikasi yang dikelola oleh asing. []