Berita Rakyat, Jember - Kabupaten Jember memerlukan ciri khas wajah perkotaan, untuk itu Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto membuka Forum Group Discussion (FGD) dengan mengambil tajuk Inclusivity of Modern, Heritage and Religious.
Dalam FGD tersebut membahas tata kota yang inklusif bagi modernitas, gedung-gedung bersejarah serta keagamaan. FGD berlangsung di salah satu hotel di Jember. (25/11/2021)
Menurut Bupati Hendy Jember memerlukan ciri khas wajah perkotaan, sejak dulu memang tidak ada, sebenarnya wajah kota Jember itu dimana, seraya Bupati Hendy melontarkan pertanyaan kepada para peserta FGD,
"Apakah Alun-alun ini mewakili ciri khas wajah Jember, atau Pasar Tanjung, atau Ambulu itu besar juga, atau Tanggul, dimana?,” ujarnya.
Bupati Hendy menegaskan semangat utama pemerintahannya adalah semangat membenahi, termasuk tata kota yang masih belum maksimal.
Bupati Hendy mengatakan, kota Jember dari dulu hingga saat ini sama saja perkotaannya, tidak ada perkembangan.
“Malah yang berkembang itu perumahannya,” ungkap Bupati Hendy
Menurut Bupati Hendy, sangat perlu untuk menata kota yang inklusif.
Mengenai bangunan bersejarah (heritage), perlu diformulasikan regulasinya. “Kota yang baik adalah kota yang berkelanjutan. Melalui FGD ini silakan kami diberikan masukan konsepnya, Jember kaya akan heritage itu perlu ada regulasi,” imbuhnya.