Kadis DP3AKB, Suprihandoko memberikan paparan pada saat Acara FAJ |
Berita Rakyat, Jember - Dalam rangka program J- Hur pada hari kedua, di SumberJambe, upaya untuk merealisasikan lingkungan ramah anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) bersama Bupati Jember, Hendy Siswanto, gelar audiensi bersama Forum Anak Jember (FAJ) di Kecamatan Sumberjambe, Sabtu (19/2/2022).
Kepala Dinas (Kadis) DP3AKB, Suprihandoko mengatakan, Forum Anak Jember( FAJ) kedepannya diharapkan bisa menjadi agen of change (Agen perubahan) di kota tembakau ini. Sehingga lingkungan ramah anak bisa segera terwujud.
"Di Kabupaten Jember sampai hari ini sudah ada sebanyak 114 Desa/Kelurahan yang sudah ramah anak. Mudah-mudahan berikutnya Desa yang masih belum ramah anak bisa segera menyusul," ucapnya.
Sementara, Ketua Umum Forum Anak Jember (FAJ), Nadia Anggita Adianzah, berharap Pemerintah Kabupaten (Pembab) Jember dapat memberikan pemahaman lebih lanjut dan dukungan lebih ekstra terhadap Kecamatan dan Desa yang ada di Kabupaten Jember tentang fungsi dan juga keberadaan FAJ.
"Kami juga berharap, FAJ dapat didukung lagi oleh Dinas-dinas yang lainnya selain DP3AKB. Selain itu, kami mengharapkan juga adanya anggaran khusus FAJ untuk merealisasikan rencana aksi dalam mendukung indikator ramah anak," pintanya pada Bupati.
Di sisi lain, Bupati Jember, Hendy Siswanto menambahkan, keberadaan FAJ itu sangatlah penting. Karena wilayah setempat ini perlu adanya suara dari anak-anak yang sebenarnya.
"Saya berharap, keberadaan FAJ bukan hanya di sekolah-sekolah saja. Tetapi juga kalau bisa masuk ke Desa-desa. Perkenalkan kepada mereka seperti apa FAJ yang peduli dengan hak anak," tuturnya.
Hendy menyarankan, FAJ agar membuat kegiatan-kegiatan yang kreatif. Kegiatan yang sederhana saja, tapi manfaatnya terasa. Lakukan pendekatan ke anak-anak. Dan sosialisasikan hal-hal positif.
"Seperti bagaimana cara membersihkan rumah, mengatur waktu, dan yang lainnya. Sebab itu saja anak kadang tidak bisa melakukannya dengan baik," bebernya.
Selebihnya, kata Hendy, sosialisasikan juga bagaimana memanfaatkan gadget dengan baik. Sebab anak itu sekarang akrab sekali dengan gadget. Padahal dunia anak itu bukan hanya terbatas didalam gadget saja.
"Melainkan ada hal lain yang perlu diperhatikan. Memang tidak bisa dinafikan, dengan gadget ini mereka dengan mudah bisa melihat dunia. Sehingga mereka menjadi lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dunia nyata," tuturnya.
Namun, lanjut Hendy, ada hal miris dibalik seringnya anak-anak berinteraksi dengan gadget. Yakni mereka jarang sekali melihat kondisi yang sebenarnya. Sehingga aktivitas mereka hanya sebatas dunia maya saja.
"Apalagi selama dua tahun ini kita dilanda covid-19. Dimana hal itu sangat berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat. Termasuk dunia pendidikan. Karena anak tidak bisa kemana-mana, akhirnya anak dituntut untuk belajar secara online," imbuhnya.
Hendy memaparkan, belajar online itu tentunya berbeda sekali dengan belajar tatap muka. Kalau pembelajaran tatap muka, anak didik itu bisa melihat langsung gestur wujud guru. Dan meniru bagaimana cara beretika. Tapi kalau online tidak seperti itu
"Kami menyadari, Pemkab jember masih terlalu banyak kekurangan untuk memenuhi hak anak. Makanya keberadaan FAJ sangat diperlukan. Paling tidak bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan keinginan kita bersama," pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Jember: Hendy Siswanto, Kadis DP3AKB: Suprihandoko, Kapolsek, Danramil, Camat Sumberjambe beserta perangkatnya, dan anggota Forum Anak Jember.
Penulis : Rollah
Editor : Redaksi
Baca juga:
"Baca Artikel lain di sini"
"Baca Artikel lain di sini"