Caption : Foto ilustrasi puasa dari Google |
Berita Rakyat, Surabaya. Dalam ibadah puasa, ada syarat wajib dan syarat sah yang sudah ditetapkan. Perhatikan beberapa syarat ini agar ibadah puasa dapat dijalankan sesuai syariat.
Sebelum membahas tentang syarat wajib puasa dan syarat sahnya, alangkah lebih baik untuk kita mengetahui terlebih dahulu apa definisi dari puasa itu sendiri.
Dirilis dari detik.com yang mengutip buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, puasa dalam bahasa Arab disebut dengan shaum, bentuk majemuk atau jamaknya adalah shiyam. Sementara kata shaum memiliki arti al-imsak, yaitu menahan diri untuk tidak melakukan atau mengucapkan sesuatu.
Secara istilah, dijelaskan bahwasanya puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan, yaitu makan-minum, dan berhubungan suami istri dari mulai terbit fajar sampai matahari terbenam yang disertai dengan niat.
Puasa juga disebut sebagai perisai. Apabila seseorang berpuasa, maka hendaklah untuk tidak berkata jorok atau berteriak (membentak), dan tidak diperbolehkan juga untuk berbuat bodoh. Puasa sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu puasa wajib atau fardhu (puasa Ramadhan, puasa kafarat, puasa nadzar) dan puasa sunnah.
Syarat-Syarat Berpuasa
Dalam Islam, syarat puasa terbagi menjadi syarat wajib dan syarat sah. Mengutip buku Puasa: Syarat dan Rukun yang Membatalkan oleh Saiyid Mahadhir, Lc, MA, berikut ini adalah penjelasannya.
Syarat wajib
Maksud dari syarat wajib puasa adalah beberapa hal yang membuat orang wajib melaksanakan puasa. Apabila salah satunya tidak terpenuhi, maka puasa seperti puasa Ramadhan tidak menjadi wajib untuk dirinya. Dalam kitab fikih, berikut adalah syarat wajib yang disepakati oleh ulama:
1. Beragama Islam
Syarat yang pertama adalah beragama Islam. Oleh karenanya, mereka yang tidak mengimani Islam tidak berkewajiban untuk menjalankan puasa.
2. Baligh
Selanjutnya, syarat wajib puasa adalah untuk mereka yang sudah berusia baligh. Anak-anak kecil tidak berkewajiban untuk menjalankan puasa-puasa wajib, akan tetapi, orang tuanya wajib melatihnya untuk menjalankan puasa sejak umur tujuh tahun.
3. Berakal
Selain baligh, syarat selanjutnya adalah berakal. Maksudnya adalah hanya orang yang berakal saja yang wajib melaksanakan puasa. Menurut kesepakatan ulama, orang gila termasuk orang yang tidak berakal, sehingga ia tidak diwajibkan untuk berpuasa.
4. Sehat
Berikutnya, orang yang sakit tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa wajib seperti Ramadhan. Namun, ia harus menggantinya di hari lain. hal ini sesuai firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 185,
وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ
Artinya: "...Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain..."
5. Mampu
Selanjutnya, syarat puasa adalah mampu. Maksudnya adalah wajib bagi mereka yang melakukannya. Bagi mereka yang sudah lemah secara fisik karena usia atau tidak memungkinkan puasa, maka mereka tidak wajib melaksanakan puasa. Ini juga sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 184,
وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ
Artinya: "...Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin..."
6. Tidak sedang dalam perjalanan
Hal ini juga didasarkan pada ayat 185 di atas. Namun, menurut pendapat ulama, tidak semua jenis perjalanan membolehkan seseorang tidak berpuasa. Perjalanan yang dimaksud ada syarat-syaratnya.
7. Suci dan Haid dan Nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas, menurut kesepakatan ulama tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Dasarnya adalah berdasarkan hadis yang diriwayatkan Aisyah bahwa:
"Kami (wanita yang haid atau nifas) diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat."
Syarat Sah Puasa
Yang dimaksud dengan syarat sah puasa, adalah seseorang dinilai sah puasanya, apabila memenuhi syarat-syaratnya. Dalam buku Menjaga Puasa Ramadhan oleh Dr. Mansur Chadi Mursid, M.M, syarat sahnya puasa adalah:
1. Beragama Islam, artinya mereka yang kafir atau orang yang murtad tidak sah puasanya.
2. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan, sehingga puasanya orang yang dalam keadaan tersebut dinilai tidak sah dan haram hukumnya atas ketentuan ulama.
3. Berakal, maksudnya adalah tidak sah puasa bagi orang yang gila.
4. Telah masuk waktu puasa. Puasa dikatakan sah apabila dilakukan di waktu yang telah ditentukan. Puasa juga menjadi tidak sah apabila dilakukan di hari-hari yang haram untuk berpuasa.
Itulah penjelasan mengenai syarat puasa, baik syarat wajib puasa atau syarat sahnya yang dapat diketahui.
Penulis : cak met
Editor : Redaksi
Baca juga:
"Baca Artikel lain di sini"
"Baca Artikel lain di sini"