Caption : ikon kota Surabaya, foto sumber google |
Berita Rakyat, Surabaya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, ia mengimbau agar warga tidak memasak berlebihan supaya sampah bisa dikendalikan. Kota Surabaya melarang penggunaan kantong plastik atau kresek saat membagikan takjil Ramadan 2023.
Akan ada sanksi bagi para pelanggar. Pihaknya juga telah menyebarkan Surat Edaran wali kota ke camat hingga lurah agar meminimalisir sampah.
"Pertama, masak ojok akeh-akeh (jangan banyak-banyak). Kedua, kalau mau memberi takjil dan sebagainya kalau bisa jangan pakai plastik lah. Makan di situ, kemudian nanti tempatnya dikumpulkan, biar nggak ke mana-mana," kata Hebi kepada wartawan, Minggu (19/3/2023).
Larangan menggunakan kantong kresek sudah tercantum dalam Perwali No. 16 tahun 2022 tentang pengurangan kantong plastik. Sehingga, saat Ramadan diharapkan tidak ada sampah, khususnya plastik.
Sementara sanksi yang akan diberikan pada pelanggar juga sudah tertera dalam Perwali No. 16 tahun 2022. Yakni sanksi administratif berupa teguran lisan, teguran tertulis, paksaan pemerintahan yang meliputi pengambilan kantong plastik, paksaan pemerintah lainnya yang bertujuan menghentikan pelanggaran dan atau pemulihan.
"Masih administrasi (sanksi), karena kita nggak mau ganggu perekonomian Surabaya, kalau sanksi memberatkan yang jual, yang nggak punya wadah dan lainnya, sementara tas kresek dulu aja (yang dilarang). Kalau wadah es, sedotan itu masih bisa, cuma ke depannya sudah nggak boleh," jelasnya.
"Pas bagi takjil itu loh, jadi mohon ibu-ibu secukupnya kalau masak dan harus sampai habis, kalau bisa pakai wadah yang bisa dipakai berulang," tambahnya.
Menurutnya, sosialisasi ini penting dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik, baik botol maupun wadah makanan dan minuman. Kemudian, sebisa mungkin makanan dan minuman harus habis, sehingga tidak menimbulkan limbah basah.
Dikutip dari berita detikjatim, dikatakan Hebi berkaca dari Ramadan sebelumnya di mana sampah di Surabaya naik 100 ton hingga 200 ton. Terlebih saat menjelang Idul Fitri, sehingga menghambat petugas kebersihan yang akan mudik.
"Setiap hari normalnya 1.500 ton sampai 1.600 ton, pas puasa pasti melebihi. Apa lagi pas mau hari raya, kenapa bisa sampai 400 ton 500 ton, biasanya tukang sampah mau pulang kampung jadi harus membersihkan sampai bersih," pungkasnya.
Penulis : cak met
Editor : Redaksi
Baca juga: