Berita Rakyat, Talaud - Pasca ditetapkannya Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip (SWM) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap proyek revitalisasi Pasar Beo dan Pasar Lirung di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, kini dirinya harus mendekam di rumah tahanan (Rutan) KPK di Jakarta, Selasa (30/4/2019) lalu.
Namun, dinamika yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud tidak membuat roda Pemerintahan berhenti. Salah satunya, upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-111 yang tetap dilaksanakan di Lapangan Upacara Rumjab Bupati pada Kamis (2/5/2019) pagi.
Saat membacakan, Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Petrus Simon Tuange (PST) mengajak seluruh komponen untuk ikut mendukung program Pemerintah dalam memajukan dunia Pendidikan.
"Kita perlu merenung sejenak untuk menengok ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan untuk kemudian bergegas melangkah kedepan guna menggapai cita-cita masa depan pendidikan Nasional," ucap Tuange saat menjadi Irup pada Peringatan Hardiknas di Talaud
Ia menjelaskan, dalam Undang-undang sistem pendidikan Nasional, nomor 23 Bab 1 Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan Nasional kita adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Kebudayaan Nasional merupakan akar pendidikan Nasional. Kita menyadari bahwa kondisi ideal pendidikan dan kebudayaan nasional yang kita cita-citakan, masih jauh dari jangkauan," kata Wabup
Kita terus berusaha keras (lanjut Tuange) untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas, terus menerus mengalibrasi praktek pendidikan agar memiliki presisi dan ketelitian yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat, lapangan pekerjaan, dan tuntutan kebutuhan pembangunan.
"Apresiasi tinggi terhadap keberhasilan Pemerintah yang gencar membangun infrastruktur harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia secara lebih sungguh-sungguh dan terencana," tutur Pria yang kerap disapa PST ini
Ia berharap, momentum Hardiknas ini, Pendidikan di Indonesia harus menyiapkan tenaga tehnokrat, tenaga terampil, dan tenaga kreatif yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan dunia kerja yang kian cepat dan memiliki kemampuan berpresisi tinggi untuk mengisi posisi sesuai kebutuhan yang ada.
"Bersamaan dengan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kebudayaan, dilakukan juga penguatan sumber daya manusia agar menjadi modal yang handal dan siap menghadapi perubahan zaman yang melaju kencang, kompleks, dan multiart," harapnya
Diakhir sambutannya, Wabup mengingatkan bahwa ternyata antusiasme masyarakat terhadap penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi roh (spirit) dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan yang melibatkan semua komponen bangsa sebagaimana Ki Hajar Dewantoro menempatkan hal ini sebagai Tri Pusat Pendidikan yaitu Sekolah, Rumah, dan Masyarakat.
"Salah satu bentuk penguatan Tri Pusat pendidikan adalah pelibatan keluarga dalam mendukung sukses pendidikan anak dan penguatan karakter," pesannya
Pada kesempatan ini pula, Wakil Bupati menyesalkan apa yang dialami ileh Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip (SWM) atas kasus yang kini menjerat dirinya.
"Sangat disesalkan apa yang kini dialami Ibu Bupati karena harus berurusan dengan KPK. Semoga ini menjadi refleksi bagi kita swmua agar agar kedepannya tidak terjado lagi hal yang demikian. Kita ikuti saja proses hukumnya. Dan yang pasti, Pemerintahan di Talaud tetap berjalan sebagaimana mestinya," tutup Tuange
Peringatan Hardiknas ke-111 di Kepulauan Talaud ini, turut dihadiri Sekdakab Talaud Adolf Binilang, Asisten Ekbang Nelmar Tumbal, Asisten Pemerintahan dan Kesra Alex Sahadula, Ketua DPRD Talaud Max F. M. Lua, Danlanal Melonguane diwakili Palksa Lanal Melonguane Mayor Laut (KH) Ramadhan, Kajari Kepulauan Talaud diwakili Victor Sojow, Wakil Pengadilan Negeri Melonguane Haris Budiarso, Alfrets Wasida, serta Pejabat dilingkup Pemerintah Kab. Kepl. Talaud, dan Siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK.
Penulis : Chip
Editor : Hary