Berita Rakyat, Jember (Jawa Timur). Informasi dari Badan Meterologi Kelematologi dan Geofisika( BMKG) yang memprediksi bahwa wilayah Jawa Timur itu rawan terjadi bencana tsunami.
Terutama di wilayah yang dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa yang berkekuatan di atas 7 SR.
Hal tersebut harus segera di antisipasi, khususnya wilayah Jember bagian selatan. BMKG dan Pemkab Jember langsung menggelar Webinar yang di ikuti seluruh Camat dan Kades khususnya di wilayah Jember selatan.
Khususnya untuk dua Kecamatan di Jember selatan, yakni Kencong dan Gumukmas adalah wilayah yang paling terdampak bagi tsunami apabila terjadi. Sehingga kalau tak segera diantisipasi maka diprediksi akan menimbulkan korban.
Camat Kencong, Boby Arisandi usai mengikuti Webinar mengatakan, waktu paparan dengan OPD OPD dan Camat akan dibentuk tim relawan bencana dengan 25 orang setiap Kecamatan dan 30 orang setiap desa. Dan itu sudah ada dan tinggal mengoptimalkan saja, bagi yang belum segera membentuk relawan bencana.
"Setelah itu akan ditindaklanjuti dengan diadakannya pelatihan-pelatihan materi, sehingga nantinya harapan kami materi itu bisa masuk modul dan untuk mempermudah kerja bagi yang ada di wilayah untuk disampaikan kepada warga, termasuk relawan bencana yang di ada Kecamatan," terangnya.
Lebih lanjut Boby menuturkan, termasuk juga akan ada pemetaan wilayah. Sehingga kalau sampai terjadi akan lari kemana yang aman dan posisinya bagaimana. Seperti Puger yang disampaikan mencapai 4 Km untuk titik aman. Termasuk yang terpenting adalah Tagana.
"Seperti yang disampaikan Bupati saat rakor dengan OPD, BPBD dan Camat di Pemkab, bahwa anggaran bencana dari APBD dan DAK setiap Kecamatan ada tambahan 500 juta," imbuhnya.
Dia menambahkan, anggaran sebesar itu termasuk juga untuk AKB, AKI dan Stunting karena itu program prioritas Pemkab Jember. Bahkan termasuk pemetaan yang berkaitan dengan program yang di atas ini yang menjadi skala prioritas.
Di lokasi terpisah, Camat Gumukmas, Gaguk Budi Santoso mengungkapkan kalau webinar yang terkait dengan BMKG itu, kami sudah memberikan masukan agar materi segera di kirim ke Kecamatan, agar segera dibagikan kepada masyarakat khususnya desa Kepanjen dan Mayangan karena wilayah terdekat dari pantai apabila terjadi tsunami.
"Materi tersebut sangat dibutuhkan sekali bagi mereka untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana tsunami terutama yang lansia dan difabel. Termasuk petugas tanggap bencana dan Tagana yang ada di wilayah Kecamatan Gumukmas ada 25 orang dan 30 dari setiap desa sudah kami siapkan," tandasnya.
Menurutnya, kalau petugas bencana sudah lama dan sudah ada SK baik Kecamatan dan desa, selain itu bantuan seperti pelampung itu sangat dibutuhkan sekali oleh warga, kami mendapat 300 pelampung khusus bagi lanjut usia dan difabel.
Ketika ditanya kalau tsunami ini bisa mencapai ketinggian air mencapai 7 m, 20 m dan 29 m, ini yang mana yang benar, karena masih simpang siur.
Masih dikatakan Gaguk dengan implisit, bahwa BMKG masih akan turun ke wilayah Gumukmas terutama desa Kepanjen dan Mayangan akan kami petakan dengan BMKG. Tentunya nanti hasilnya akan bisa diketahui. Selain itu juga memetakan titik titik aman bagi warga.
Penulis : Hairullah
Baca juga:
https://www.berita-rakyat.co.id/?m=1
https://www.berita-rakyat.co.id/?m=1