 |
| Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Toga Habinsaran Panjaitan saat paparan pengungkapan 32 Kg sabu berikut 4 tersangka. |
Dari hasil pengungkapan kasus ini, petugas menyita barang bukti sabu seberat 32 Kg berikut 4 tersangka.
Kepala BNNP Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan didampingi Kepala Direktorat Jenderal Bea dan Cukai wilayah Sumatera Utara Parjiya mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat adanya pengiriman narkoba ke sejumlah provinsi melalui jasa ekspedisi.
“Pengungkapan kasus ini berawal adanya informasi pengiriman sabu dari Medan ke Provinsi lain,” ujar Toga Panjaitan, Kamis (9/6/2022).
Atas informasi ini, Bea dan Cukai bersama BNNP Sumut kemudian melakukan penyelidikan pada 30 Mei 2022.
Dari hasil penyelidikan itu, Tim akhirnya berhasil mendapatkan satu paket berisi sabu di Regulated Agent PT Apollo Kualanamu, Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA).
Setelah dicek, sabu seberat 3 Kg yang dibungkus dengan badcover itu dikirim melalui jasa ekspedisi Sicepat Pangkalan Mansyur yang berada di Jalan Karya Kasih Kecamatan Medan Johor.
"Paket sabu itu rencananya akan dikirim ke Provinsi Banten. Lengkap tertulis alamat yang ditujukan beserta nomor handphone pengirim dan penerima,” ujar Toga Panjaitan.
Lanjut Toga, dari hasil pengembangan, ternyata pengirim dengan modus yang sama sebelumnya telah berhasil mengirim sebanyak tiga kali.
“Pengirim yang sama telah mengirim paket yang sama juga sebanyak tiga kali. Pertama, mengirim ke Kota Bogor seberat 1 Kg sabu, ke Palembang 1 Kg dan ke Surabaya 5 Kg,” terangnya.
Selanjutnya kata Toga, tim kemudian melakukan pengembangan untuk mengejar pelaku yang mengirim paket tersebut.
"Kita berhasil mengamankan dua tersangka M dan RJ saat berboncengan mengendarai sepeda motor BK 2742 AEA di Jalan Karya Kasih Medan. M adalah warga Jalan Bromo Kecamatan Medan Denai dan RJ warga Jalan Pembangunan Menteng Kecamatan Medan Denai," bebernya.
Setelah diinterogasi, sambung Toga, tersangka M mengaku kalau dirinya yang mengirimkan sabu dari jasa ekspedisi itu.
"Tersangka ini mengaku bahwa dia yang mengantar paket sabu itu ke ekspedisi bersama temannya APN warga Jalan Medan-Binjai,” sebutnya.
Kemudian, tim mengejar APN yang sedang berada di rumah M. “Setelah ditangkap, mereka mengaku kalau mereka disuruh RJ. Kemudian kita mengembangkan untuk mencari barang bukti lainnya di rumah kos RJ dan ditemukan barang bukti 24 Kg sabu," tegas Toga.
Tidak sampai disitu, tim kemudian menangkap kekasih RJ yakni DPY yang menyimpan barang bukti alat timbang sabu-sabu.
"Total ada empat tersangka dan sabu 32 kilogram dengan rincian, 24 kilo dari rumah tersangka, 3 kilo dari Cargo Bandara Kualanamu dan 5 kilo dari Cargo Bandara di Surabaya,” ungkap mantan Kepala BNNP Bengkulu itu.
Pihaknya saat ini masih mengembangkan kasus narkoba modus pengiriman lewat jasa ekspedisi ini. “Awalnya para tersangka ini disuruh napi Lapas Tanjung Gusta untuk menjemput 40 Kilo sabu di Tanjung Balai. Kemudian 40 kilo ini rencananya akan dikirim ke beberapa Provinsi lainnya. Kita masih mengembangkan kasus ini,” pungkas Jenderal bintang satu itu kepada wartawan.
Penulis : Sofar Panjaitan
Editor : Redaksi
Baca juga:
"Baca Artikel lain di sini"
"Baca Artikel lain di sini"
