 |
| Caption. Firli Prafita Sari 31th, sedang menunjukan handphone miliknya sendiri yang didampingi Iskandar Laka S.H., M.H Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Fajar Panca Yudha (FPY). |
Berita Rakyat, Surabaya. Lantaran dituduh mencuri handphone di Mall Word Trade Center Surabaya Firli Prafita Sari (31) warga Kedungdoro Kidul Surabaya, akhirnya menempuh jalur hukum. Hal itu disampaikan saat Firli didampingi Iskandar Laka S.H., M.H Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Fajar Panca Yudha (FPY),
Menurut Iskandar, sebagai kuasa hukum dan juga salah satu dosen universitas di Surabaya, kliennya merasa dirugikan dengan tuduhan itu yang tidak mendasar serta belum bisa dibuktikan terhadap klien-nya.
Pasalnya, tidak hanya tuduhan secara lisan dan atau tulisan, rekaman video cctv publikasi yang isinya tuduhan pencurian yang disebar luaskan di Facebook, Instagram, media online dan media elektronik Radio.
"Tidak hanya itu, foto suami dan anaknya juga ikut di share. Mereka ini juga tidak tahu menahu permasalahan yang terjadi, ini sama saja dengan sengaja mencemarkan nama baik satu keluarga," ujar kuasa hukum itu, pada Selasa (24/10/2023).
Pada hari Selasa, 23 Oktober 2023 telah masuk aduan yang diterima piket konselor dan ditandatangani Aiptu Nur Khamdilah SH. Lebih lanjut Iskandar Laka, tindakan karyawan toko handphone di Mall WTC Surabaya yang lebih mendahului pihak kepolisian untuk menyebar postingan postingan melalui jejaring sosial.
Menurutnya hal tersebut sudah melanggar norma kesusilaan dan UU ITE, belum ada upaya penyelidikan dari pihak kepolisian sudah menyimpulkan tindakan pencurian terhadap seseorang yang belum tentu bersalah.
"Jelas lha, pihak karyawan toko berinisial NS telah mengupload di Facebooknya client saya, dengan kata-kata "Meminta tolong barangkali ada yang mengenal pencuri ini, bisa tolong hubungi saya ya 08123034900 dan dia habis maling handphone konter Samsung A54"," ujar sembari membacakan dalam screenshot dan tercetak itu.
Akibatnya, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Fajar Panca Yudha (FPY), dalam. Kasus ini menguraikan pasal 27 ayat (3) yang berbunyi, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan atau membuat dapat diaksesnya elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.
"Pasal 27 ayat tiga. Kalau pun taat hukum harusnya NS laporan polisi dong, dan biarkan proses hukum yang melakukan penyelidikan. Bukan mendahului sebut klaim kami "Maling" langsung, apalagi di share di SS, IG, FB, dan media masa lainnya," tegasnya.
Sementara, dengan raut wajah kecewa Firli menceritakan kronologis awal pada hari, Kamis 19 Oktober 2023 sekitar pukul 18.30 WIB, Firli bersama rekannya untuk berencana membeli HP tipe A53 atau A54 dan beralih ke tipe lain.
 |
| Caption. Tim LBH Fajar Panca Yudha sedang menunjukan rekaman video dihadapan wartawan se Surabaya. |
"Oleh penjaga berinisial Y mengambilkan A54 dan saya cek fitur-fiturnya, tidak berselang lama Y menawarkan merk Infinix namun ditolak. Dan rekan saya tertarik A58 dan A78 lalu diambilkan dan dicek fiturnya. Hp infinix masih tertata rapi di etalase," ungkapnya.
Kemudian ketiga HP tersebut masih di meja dan karyawan meninggalkan etalase untuk kembalikan tipe infinix ke display. Tak berselang lama datang dua perempuan satu tidak memakai masker dengan baju biru, dan satunya memakai masker.
"Kedua perempuan itu pegawai konter juga, menanyakan kepastian HP yang mana, dan teman saya memutuskan beli HP A78. Mereka akhirnya mengambil 3 HP untuk di display kembali. Lalu minta dibantu untuk memindahkan aplikasi HP lama ke HP baru dengan harapan bisa lakukan pembayaran E-bangking lewat Bank BRI," imbuhnya (24/10/2023).
Masih kata Firli, lantas karyawan tersebut menyarankan melalui BCA dengan alasan Bank BRI terkena charge. Kejanggalan pun terjadi setelah di transfer bukan nama toko melainkan atas nama Mei Novita Sari.
"Kok janggal, bukan nama toko, ditanya atas nama Mei Novita Sari, malah ia bilang, 'oh iya, nama saya ya, saya juga lupa nama saya' dari situ saya memilih bayar tunai saja. Lalu Novi ikut ke lantai bawah ke mesin ATM dan terbayar lalu HP beserta dosh book tersebut ditangan kami," paparnya.
Selang dua hari tiba tiba melalui jejaring sosial sudah mengklaim dan menyebar CCTV tersebut, spontan firli mengklarifikasi namun tidak ada titik temu hingga akhirnya tempuh jalur hukum.
"Karyawan yang mengupload foto keluarga saya dan menuduh saya sebagai Maling, menantang untuk silakan menuntut balik ke Counter. Dari situ saya emosi, karena benar-benar tidak mencuri. Anak saya, keluarga saya, pastinya terpukul dengan tuduhan ini, saya mohon pihak Polrestabes Surabaya beserta kuasa hukum untuk menindak lanjuti perkara ini, saya sangat sedih," tutupnya (24/10/2023).
Penulis : Abdi
Baca juga:
