Momen penting ini tidak hanya dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi, Kepala BNPB, Letjen TNI Suhariyanto, dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, namun juga diikuti oleh Konjen Australia, Fiona Hoggart.
Hadir pula mewakili Gubernur Jatim, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono, didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Gatot Soebroto, serta sejumlah Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim.
Disamping itu, sejumlah pejabat BNPB, anggota Komisi 8 DPR RI, Kalaksa BPBD sejumlah provinsi dan Kab/Kota di Jatim, serta sejumlah pimpinan NGO juga turut hadir dalam acara tersebut.
Pasca seremoni acara di Pendopo Kecamatan Karangbinangun, puncak peringatan HKB Tingkat Nasional ini pun dibuka dengan ditandai pemukulan kentongan oleh sejumlah pejabat yang hadir, yang kemudian disambung dengan acara penanaman Pohon.
Tidak cukup sampai disitu, Kegiatan penanaman pohon ini turut dilakukan serentak di tujuh titik yang menjadi lokasi acara HKB tahun ini, seperti di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, kemudian Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, di Jawa Timur.
Untuk diketahui bahwa, pada tujuh daerah tersebut juga telah dilakukan simulasi bencana banjir yang melibatkan berbagai elemen disejumlah desa, pasar dan sekolah. Dalam kegiatan itu setidaknya 2.950 orang dari berbagai elemen masyarakat turut berpartisipasi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto dalam laporannya menjelaskan, peringatan HKB Tahun ini dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan prioritas lokasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.
"Tahun lalu, peringatan HKB kita adakan di daerah dengan ancaman erupsi Gunung Api di kawasan Merapi. Tahun ini, HKB kita fakuskan pada ancaman banjir di kawasan Bengawan Solo," tuturnya.
Suharyanto melanjutkan, giat simulasi adalah upaya seumur hidup yang harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat.
“Simulasi bencana bukan pelajaran sekali seumur hidup, melainkan upaya seumur hidup untuk membangun kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Ia menekankan, pencegahan menjadi aspek penting dalam penanggulangan bencana.
“Bencana adalah peristiwa yang berulang, sehingga pencegahan menjadi aspek penting, kesiapsiagaan seluruh komponen Pentaheliks adalah unsur terdepan dalam aspek ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, kesiapsiagaan harus dikembangkan menjadi kurikulum praktis agar dapat ditanamkan dengan baik kepada anak-anak usia dini.
Hal ini dilakukan agar latihan kesiapsiagaan dapat dilakukan terus menerus, tidak hanya ketika saat momentum acara besar saja.
“Saat ini kita sedang perjuangkan kurikulum praktis kebencanaan yang tentunya disesuaikan dengan jenis risiko bencana di tempat masing-masing. Sehingga, anak-anak tidak hanya mengetahui apa saja jenis bencana, tapi cara mencegah dan langkah respons ketika bencana terjadi,” tutur Muhadjir.
Sementara, Sekdaprov Jatim, Adhi Karyono mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Jatim sebagai lokasi puncak peringatan HKB 2023.
Pemilihan Lamongan sebagai tempat peringatan ini dipandang tepat, karena setiap tahunnya daerah Lamongan selalu menjadi langganan banjir, termasuk Ngawi, Bojonegoro, Tuban dan Gresik.
Sekdaprov Adhy Karyono mengatakan, sebagai upaya kesiapsiagaan bencana, Pemprov Jatim selama ini telah melakukan beberapa hal.
Di antaranya, pemetaan potensi risiko bencana, peningkatan kapasitas ketangguhan masyarakat bencana dan membangun kesadaran kolektif untuk bersama-sama membangun presepsi bencana.
"Karena bencana ini merupakan persoalan bersama. Kami berkomitmen agar masyarakat Jatim bisa tangguh terhadap persoalan kebencanaan,” tegasnya.
Selain pemukulan kentongan dan penanaman pohon, rangkaian puncak peringatan HKB di Lamongan juga disemarakkan dengan Saresehan Masyarakat Sungai Indonesia bertema "Ketangguhan Komunitas Daerah Aliran Sungai (DAS)" dan Gelar Budaya Kesiapsiagaan.
Khusus gelar budaya kesiapsiagaan yang digelar di Lapangan Karangbinangun, Tim BPBD Jatim juga turut menyemarakkan dengan menghadirkan hiburan Qasidah El-Rahmah BPBD Jatim.
Selain itu, Tim BPBD Jatim juga membuka layanan dapur umum berupa makanan polo pendem, gorengan dan kopi secara gratis.
Penulis : Syaiful
Baca juga:
"Baca Artikel lain di sini"
"Baca Artikel lain di sini"